maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Hasil pencarian ‘Orang Terputih Di Indonesia’

Apa Kepentingan Saya Buat List Orang?

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Komisaris Jenderal Firli Bahuri diduga menjadi inisiator penyingkiran 75 pegawai lembaga antirasuah. Muncul informasi bahwa Firli telah membuat daftar nama yang hendak disingkirkan dari KPK bahkan sebelum proses alih status ini dibahas. Firli membantahnya dalam wawancara berikut ini.

Laporan Utama Edisi : Sabtu, 5 Juni 2021

Porang

KEMENTERIAN Pertanian tengah gencar menggenjot produksi porang untuk ekspor. Porang merupakan tanaman umbi khas Indonesia bahan baku industri makanan seperti shirataki, agar-agar, selai, permen, jeli, dan berbagai macam makanan lain.

Angka Edisi : Sabtu, 24 April 2021

Membaca Imagologi Orang Cina dalam Sastra Kolonial

LEWAT buku Bukan Takdir, Widjajanti W. Dharmowijono membongkar penyebaran stereotipe negatif tentang orang Cina di Nusantara yang telah mengakar selama ratusan tahun. Dia menelisik sekitar 200 karya sastra yang ditulis pada 1880-1950. Citra seperti kasar, rakus, dan penjilat dilekatkan para penulis sastra Eropa di Hindia Belanda terhadap tokoh-tokoh Cina dalam cerita mereka. Citra yang menyulut sejumlah peristiwa berdarah yang menelan korban tak berdosa.

Selingan Edisi : Sabtu, 17 April 2021

Prasangka terhadap Orang Tionghoa Bukanlah Takdir

Setelah 12 tahun, buku karya Widjajanti W. Dharmowijono tentang pencitraan orang Cina dalam novel Indo-Belanda bertarikh 1880-1950 akhirnya dirilis Penerbit Ombak pada 5 April 2021. Perilisan ini disyukuri Inge—panggilan akrab Widjajanti—karena dulu naskah yang bersumber dari disertasinya di Universiteit van Amsterdam itu pernah ditolak penerbit Belanda. Namun Inge tetap berkukuh pada keinginannya semula: bukunya harus terbit dalam bahasa Indonesia dan dibaca khalayak negeri ini.

Selingan Edisi : Sabtu, 17 April 2021

Budi Darma, Orang-orang Bloomington, dan Penguin Classics

ORANG-ORANG Bloomington tahun ini “pulang kampung” ke Amerika Serikat. Rencananya, kumpulan cerita pendek karya Budi Darma itu akan diterbitkan oleh Penguin Classics, salah satu lini penerbit terkenal dan prestisius Penguin Random House, untuk diedarkan di Amerika Serikat dan Kanada. Orang-orang Bloomington menjadi buku Indonesia pertama yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Penguin Classics, yang juga merilis karya-karya penulis legendaris, dari Arthur Conan Doyle, Charles Dickens, hingga William Shakespeare.

Terbit perdana pada 1980, Orang-orang Bloomington sudah berulang kali berganti penerbit. Terakhir, pada 2015, Noura Publishing mencetak ulang buku tersebut. Pada 2016, buku itu memikat Tiffany Tsao, dosen dan penulis yang belakangan menjadi penerjemahnya. Noura Publishing, mewakili Budi Darma, lantas menandatangani kontrak dengan Penguin Classics melalui perantara agen literasi Jacaranda pada pengujung 2020.

Selingan Edisi : Sabtu, 6 Februari 2021

Pemerintah Jangan Benturkan Guru dengan Orang Tua

Pandemi Covid-19 menyuguhkan tantangan luar biasa bagi dunia pendidikan Indonesia. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan pembelajaran jarak jauh belum berjalan maksimal karena sejumlah kendala teknis hingga ketidaksiapan guru. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tak segera menyediakan kurikulum khusus era pandemi juga memunculkan masalah tersendiri. Di tengah hiruk-pikuk persoalan belajar daring, PGRI memutuskan mundur dari Program Organisasi Penggerak. Unifah menilai program yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim itu rawan konflik kepentingan dan menyimpan potensi kecurangan.

Wawancara Edisi : Sabtu, 15 Agustus 2020

Seorang Menteri Memarahi Kami

DIREKTUR Utama Radio Republik Indonesia Mohammad Rohanudin sempat bertahan tak melepaskan lahan seluas 142,5 hektare yang akan digunakan sebagai Universitas Islam Internasional Indonesia. Dia pernah mendapat tekanan atas sikapnya tersebut.

Hukum Edisi : Sabtu, 27 Juni 2020

Sumbangsih Blok Cepu menuju Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh

Bagaimana kita menilai proyek migas yang turut berkontribusi pada terwujudnya “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”?

Apakah dengan sumbangsih pada bangkitnya pertumbuhan ekonomi Indonesia? Apakah dengan sumbangsih pada alih pengetahuan bagi Indonesia? Apakah dengan sumbangsih pada pengembangan masyarakat sekitar daerah operasi? Teruskan membaca, kita akan mendapat jawaban atas tiga pertanyaan tersebut.

Info Tempo Edisi : Sabtu, 14 Agustus 2021

Sanusi Pane: Sebuah Pleidoi untuk Bahasa Indonesia

Nama sastrawan angkatan Pujangga Baru, Sanusi Pane, tak banyak diingat dalam kajian sejarah Kongres Pemuda. Padahal, dalam kongres pertama, dia bersama Mohammad Tabrani berperan dalam mengusung istilah nahasa Indonesia ketimbang bahasa Melayu yang diusulkan Mohammad Yamin. Sanusi juga mencetuskan ide pendirian institut dan perguruan tinggi kesusastraan Indonesia dalam Kongres Bahasa Indonesia Pertama. Untuk kiprahnya itu, Sanusi Pane diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Selingan Edisi : Sabtu, 27 Februari 2021

Televisi Republik Indonesia Rasa Asing

TELEVISI Republik Indo-nesia (TVRI) kembali geger. Pasalnya, Dewan Pengawas TVRI memberhentikan sementara Direktur Utama Helmy Yahya pada Kamis, 5 Desember 2019. Helmy melawan. Menurut bekas pembawa acara kuis ini, langkah Dewan Pengawas TVRI cacat hukum dan tidak memiliki dasar. “Saya tetap Direktur Utama TVRI,” katanya.

Arsip Edisi : Sabtu, 14 Desember 2019

Siapa Lebih Indonesia

YANG satu bermata belo dan berhidung bangir, yang satu bermata sipit, Najwa Shihab dan Grace Natalie kerap disebut bukan asli Indonesia. Banyak yang menyebut Najwa keturunan Arab dan Grace orang Cina. Penelitian DNA yang dilakukan Profesor Herawati Sudoyo dan rekan-rekan di Lembaga Eijkman membuktikan identitas etnis seperti itu ngaco. Orang Indonesia terdiri atas perpaduan berbagai bangsa, sehingga tidak ada orang yang pantas menyandang sebutan pribumi. Kepada wartawan Tempo, Aisha Shaidra, Najwa dan Grace menceritakan reaksi mereka saat mendapati komposisi DNA di tubuh mereka.

Pokok dan Tokoh Edisi : Sabtu, 2 November 2019

Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan