maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Pemkab Gianyar

Penyelesaian Empat Besar di Gianyar

Pemerintah Kabupaten Gianyar berhasil menurunkan tingkat pengangguran dari 6,8 persen menjadi 2,96 persen.

arsip tempo : 172659627830.

PJ. Bupati Gianyar, I Dewa Tagel Wirasa. tempo : 172659627830.

Siapa yang tak kenal Gianyar? Sebuah kabupaten seluas 368 kilometer persegi di bagian Selatan Pulau Bali. Wilayah yang identik dengan kesenian ukir kayu berkualitas tinggi, budaya, dan wisata alam yang sungguh elok dan memukau.

Kabupaten ini sungguh beruntung karena mempunyai kawasan pantai yang luas, juga daerah pegunungan yang sejuk di ketinggian 900 meter dari permukaan laut.

Pantai Lembeh, Manyar, Purnama, Saba, Cucukan, hingga Pantai Siyut. Di area pegunungan yang cukup dingin ada Tegalallang terasering, Campuhan, air terjun Kato Lampo, dan terutama kawasan Ubud yang telah mendunia.

Dibalik semua potensi alam bak toko serba ada itu, Gianyar masih menyimpan empat pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, yaitu kemiskinan ekstrim, kesehatan, penanganan stunting, dan pengangguran.

Data yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Gianyar menyebutkan, kemiskinan ekstrim pada 2023 terdapat 48 KK dengan 143 jiwa, sedangkan pada 2024 turun menjadi 44 KK dengan 136 jiwa.

Menurut Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa, SE, AK, M.Si, upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrim beberapa di antaranya dengan program jambanisasi untuk 44 KK, kemudian bantuan sosial uang bagi 136 jiwa dengan total anggaran yang disediakan sebesar Rp600 juta. “Bantuan sosial uang akan dilakukan hingga akhir 2024,” kata I Dewa Tagel Wirasa.

Program lain yang dilakukan yaitu peningkatan bantuan keuangan melalui Bank Daerah bagi UMK dan UMKM sebesar Rp17,5 miliar. Sementara peningkatan kapasitas dilakukan berupa bantuan ternak yang dialokasikan dari Perubahan APBD 2024. “Program ini sudah disetujui DPRD,” kata bupati.

Sedangkan untuk mengatasi pengangguran, pemerintah kabupaten sudah berhasil menurunkan tingkat pengangguran dari 6,8 persen menjadi 2,96 persen. Upaya yang dilakukan adalah melakukan peningkatan kapasitas dan keterampilan  berupa program pelatihan membuat kue, workshop menjadi barista, dan kursus kecantikan.

Lebih lanjut I Dewa Tagel Wirasa menuturkan, “Sampai saat ini, sudah sebanyak 96 orang yang mengikuti program-program tersebut. Dari jumlah itu sebanyak 75 orang sudah bekerja sesuai pelatihan yang diperoleh. Masih ada 13 warga yang sudah memperoleh pendidikan namun belum bekerja. Ada pula yang melanjutkan pelatihan.”

Permasalahan lain yang menjadi tantangan pemerintah kabupaten adalah persoalan kesehatan. Terutama jumlah rasio ideal jumlah dokter sesuai ketentuan yang ditetapkan WHO. Di Gianyar, dari data yang disampaikan pemerintah kabupaten, terdapat 169 dokter umum, 340 dokter spesialis, 20 dokter gigi, dan 10 dokter gigi spesialis.

Menurut bupati, capaian universal health coverage (UHC) di 2024 sebesar 515.237 jiwa dari 524.033 jiwa jumlah penduduk total di Kabupaten Gianyar, yang mengalami kenaikan rasio UHC berdasarkan ketetetapan WHO sebesar 98,32 persen dibanding 2023 yang 97,22 persen.

Sedangkan data fasilitas kesehatan terdapat satu rumah sakit umum daerah (RSUD Sanjiwani), dan tujuh rumah sakit umum yaitu rumah sakit umum (RSU) Payangan, Famili Husada, Ganesa, Premagana, Kasih Ibu Saba, Ari Cantik, dan Kenak Husada. “Kami juga akan terus mengembangkan fasilitas kesehatan di rumah sakit dan juga pemenuhan pendidikan para dokter spesialis,” kata bupati.

Mengenai persoalan stunting di Kabupaten Gianyar, data pemerintah setempat menyebutkan dari 23.186 bayi yang ada di wilayah Gianyar, ditemukan 1009 bayi yang mengalami stunting. Jumlah ini setara 4,35 persen. “Masih di bawah jumlah rata-rata stunting di Provinsi Bali yang ada di angka 8 persen,” ujar bupati.

Untuk menangani stunting, pemerintah kabupaten, menurut bupati, telah  menyediakan anggaran sebesar Rp 40,3 miliar. Sejumlah langkah strategis telah dilakukan jajaran Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk menekan dan menuntaskan stunting. Di antaranya; Audit Kasus Stunting di Kabupaten Gianyar Triwulan II dilaksanakan di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati pada tanggal 29 Mei 2024 dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui dan balita untuk mengetahui faktor determinan penyebab stunting dan penanggulangannya, Optimalisasi Tim Pendampingan Keluarga (TPK) sebanyak 397 TPK, Pendampingan terhadap Calon Pengantin, Ibu Hamil, Ibu Pasca melahirkan dan bayi di bawah dua tahun (Baduta).

Beberapa program pencegahan stunting lainnya juga terus berlangsung, seperti; optimalisasi penginputan data pendampingan keluarga pada aplikasi ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil), mengevaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga agar  hasil pemantauan pendampingan di  kecamatan  terwujud dalam skema program 3 (Tiga) Standar dan 4 (Empat) Pasti.

Menurut bupati, 3 Standar dan 4 Pasti ini diselenggarakan melalui Minilokakarya yang  pelaksanaannya 10 kali dalam setahun. “Kami juga terus meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan posyandu di banjar, melakukan kerjasama dengan desa adat tentang pencegahan pernikahan dini, intervensi spesifik pada masa kehamilan, intervensi spesifik pada remaja putri, intervensi spesifik pada bayi dan balita, serta kunjungan dokter spesialis anak dan tenaga kesehatan lainnya untuk pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu,” katanya.

Selain segenap upaya tersebut di atas, edukasi pencegahan stunting juga dilakukan melalui media elektronik dan iklan layanan masyarakat melalui media lokal, media sosial, dan media cetak yang diprogram selama kurun waktu 2024.

“Pada prinsipnya gerakan serentak pencegahan stunting ini telah dilakukan di semua posyandu Kabupaten Gianyar yang melibatkan seluruh kader posyandu, dokter spesialis anak dan kandungan, ahli gizi, maupun organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi bapak atau bunda asuh anak stunting,” kata I Dewa Tagel Wirasa.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 15 September 2024

  • 8 September 2024

  • 1 September 2024

  • 25 Agustus 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan