Menulis artikel kebudayaan dan seni di majalah Tempo. Pernah kuliah di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Pada 2011 mendirikan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) dan menjadi kuratornya sampai sekarang. Pengarang novel Tak Ada Santo di Sirkus (2010) dan Kuil di Dasar Laut (2014) serta penulis buku Tubuh yang Rasis (2002) yang menelaah pemikiran Michel Foucault terhadap pembentukan diri kelas menengah Eropa.
Konten
Santiago, Hedda, dan Keluarga Jenderal Mannon
Sapardi Djoko Damono adalah penerjemah yang ulung. Ia berprinsip terjemahannya merupakan karya Indonesia, bukan sekadar karya asing dalam bahasa Indonesia.
Selingan Edisi : Sabtu, 25 Juli 2020
Sebuah Monumen Sukarno di Jantung Aljazair
Sebuah patung Sukarno hasil kolaborasi Ridwan Kamil dan Dolorosa Sinaga berdiri di ibu kota Aljazair. Sukarno sangat dihormati di Aljazair karena perannya mendukung kemerdekaan negara itu. Pada 1955, Sukarno mengundang para pejuang kemerdekaan Aljazair datang ke Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Konferensi yang berpengaruh bagi politikus dan aktivis Front Pembebasan Nasional (FLN), yang menentang kolonialisme Prancis di Aljazair.
Sedianya patung itu diresmikan pada 6 Juni 2020, bertepatan dengan peringatan kelahiran Sukarno. Namun, karena pandemi, peresmian diundur. Tempo menuliskan kisah di balik patung Sukarno di Aljazair itu. Tulisan dilengkapi esai Agus Dermawan T., yang menulis tentang persahabatan Sukarno dengan pematung berdarah Jepang terkenal, Isamu Noguchi. Dari Noguchi-lah Sukarno sadar akan pentingnya patung publik.
Selingan Edisi : Sabtu, 13 Juni 2020
Dogot dan Sapardi
Ditunggu Dogot karya Sapardi Joko Damono dirayakan di Institut Kesenian Jakarta. Sekolah Pascasarjana, S-1, dan alumnus mementaskannya secara daring.
Seni Edisi : Sabtu, 6 Juni 2020
Tubuh dalam Tatapan Orientalisme
Cara engraver Eropa menggambarkan orang Nusantara dalam litografi sering bias dan cenderung stereotipe.
Selingan Edisi : Sabtu, 30 Mei 2020
Litografi VOC: Antara Realitas dan Imajinasi
Sebuah buku langka mengenai litografi di zaman kolonial terbit. Ditulis sejarawan Universiteit Leiden, Simon C. Kemper, berdasarkan koleksi print milik Kartini Collection, Jakarta. Kemper mampu menyuguhkan analisis mendalam. Ternyata, di balik gambar-gambar indah dan eksotis litografi, banyak cerita menarik yang berkelindan dengan persoalan politik, sikap romantisisme, sikap saintifik, hingga prasangka orientalisme.
Selingan Edisi : Sabtu, 30 Mei 2020
Peci Putih Radhar
Radhar Panca Dahana membacakan sajak-sajak spiritual-nya di Gedung Kesenian Jakarta. Mencoba mengemas pentas dalam bentuk kolaborasi multimedia dan musik.
Seni Edisi : Sabtu, 22 Februari 2020
Eko dan Perbatasan Belu
Koreografi terbaru Eko Supriyanto bertolak dari kawasan timur Indonesia setelah Jailolo. Mengangkat isu perbatasan Indonesia dengan Timor Leste.
Seni Edisi : Sabtu, 8 Februari 2020
Prapto, Candi, dan Meditasi Gerak
Tokoh meditasi gerak Suprapto Suryodarmo wafat. Ia diakui di dunia internasional. Muridnya banyak dari Eropa. Ia mengembangkan medan seni spiritual.
Obituari Edisi : Sabtu, 4 Januari 2020
Stuart Robson, Sang Mitra Romo Zoet
Di Malang, Perpustakaan Nasional dan Masyarakat Pernaskahan Nusantara mengundang Stuart Owen Robson. Dialah yang bersama Zoetmulder menyusun karya monumental kamus Jawa Kuno-Inggris.
Iqra Edisi : Sabtu, 30 November 2019
Seorang Astronaut Bernama Siman
Film The Science of Fictions karya Yosep Anggi Noen masuk kategori World Focus dalam Tokyo International Film Festival. Tema trauma politik disajikan melalui gagasan unik.
Intermezzo Edisi : Sabtu, 16 November 2019
Yoji Yamada, Tora-san, dan Shibamata
Film Tora-san, Wish You Were Here karya sutradara sepuh Yoji Yamada menjadi pembuka Tokyo International Film Festival. Yamada membuat serial film Tora-san sejak 1969. Salah satu film keluarga paling populer dan menyentuh berbagai generasi di Jepang.
Intermezzo Edisi : Sabtu, 16 November 2019
Karpet Merah di Roppongi Hills
TOKYO International Film Festival ke-32 berlangsung pada 28 Oktober-5 November 2019. Dibuka film terbaru karya sutradara sepuh Jepang, Yoji Yamada, Tora-san, Wish You Were Here, festival ini menyajikan ratusan film yang digelar dalam berbagai kategori. Seksi kompetisi salah satu yang ditunggu-tunggu. Dewan juri yang diketuai artis terkenal Cina, Zhang Ziyi, menilai 14 film terpilih dari berbagai negara yang mengangkat tema unik dalam seksi tersebut. Siapa penerima Tokyo Grand Prix/The Governor of Tokyo Award pada seksi kompetisi? Ikuti laporan wartawan Tempo, Seno Joko Suyono. Termasuk ulasan film The Science of Fictions karya Yosep Anggi Noen, yang diputar dalam seksi World Focus.
Intermezzo Edisi : Sabtu, 16 November 2019
Surat-surat Louis Damais-Claire Holt
Korespondensi Louis-Charles Damais dengan Claire Holt berlangsung pada 1945-1947. Mereka sama-sama antikolonial. Mereka sama-sama pencinta kebudayaan kuno Indonesia. Mereka juga memiliki sahabat dan guru terkasih yang sama: Stutterheim.
Selingan Edisi : Sabtu, 5 Oktober 2019
Seorang Epigrafis yang Dilupakan
Louis- Charles Damais (1911-1966)
Selingan Edisi : Sabtu, 5 Oktober 2019
Alzhir, Kenangan Pedih Kamp Stalin
Aleksandr Solzhenitsyn, penulis The Gulag Archipelago, mendeskripsikan begitu banyak kamp konsentrasi di era Stalin. Beberapa gulag terkejam saat itu sesungguhnya berada di wilayah Kazakstan.
Selingan Edisi : Sabtu, 21 September 2019
Sang Ikon: The Golden Man
HALL of Gold. Ruang ekshibisi tersebut diberi nama “Aula Emas”.
Selingan Edisi : Sabtu, 21 September 2019
Dari Sisi Kiri Sungai Esil
BERTEMPAT di Ibu Kota Nur-Sultan, pemerintah Kazakstan menyelenggarakan The First Forum of Asian Countries’ Writers. Sastrawan dari berbagai negara Asia dijamu dan diberi forum untuk membicarakan masa depan sastra Asia. Di antara hadirin terdapat penyair sepuh Korea Selatan, Ko Un (nomine Hadiah Nobel Sastra 2016), dan penyair Mongolia, Mend-Ooyo Gombojav (nomine Hadiah Nobel Sastra 2006). Undangan ini menarik karena, kepada para sastrawan Asia, pemerintah Kazakstan sekaligus memperkenalkan Nur-Sultan, ibu kota baru yang semula hanya padang rumput kosong. Pada 1997, Kazakstan memindahkan ibu kotanya dari Almaty ke Astana. Pada 2019, nama Astana resmi diganti menjadi Nur-Sultan. Nama itu diambil dari nama Presiden Kazakstan Nursultan Nazarbayev, yang setelah menjabat 30 tahun mengundurkan diri. Ikuti laporan wartawan Tempo, Seno Joko Suyono, tentang Nur-Sultan yang penuh dengan bangunan berdesain kontemporer. Ikuti juga laporan mengenai Alzhir, bekas kamp konsentrasi dari masa Uni Soviet yang lokasinya di luar Kota Nur-Sultan.
Selingan Edisi : Sabtu, 21 September 2019
Cervantes, Don Quixote, dan Den Kisot
NOVEL klasik termasyhur Miguel de Cervantes Saavedra, El Ingenioso Hidalgo Don Quixote de La Mancha, diterjemahkan secara utuh ke dalam bahasa Indonesia. Terdiri atas dua volume, tebalnya sekitar 1.000 halaman. Novel yang dialihbahasakan oleh penerjemah senior Apsanti Djokosujatno itu diterbitkan Yayasan Pustaka Obor Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar Spanyol.
Intermezzo Edisi : Sabtu, 27 Juli 2019
Menafsirkan Naskah Pertama Brecht
Impermanence, kelompok dance theater asal Bristol, Inggris, mengadaptasi naskah Baal karya Bertolt Brecht di Taman Ismail Marzuki. Naskah pertama Brecht yang tak pernah dimainkan di sini.
Seni Edisi : Sabtu, 13 Juli 2019
I La Galigo, Setelah 15 Tahun
I La Galigo yang disutradarai Robert Wilson dipentaskan kembali di Ciputra Artpreneur. Posisi bissu, pendeta Bugis kuno, akibat wafatnya Puang Matoa Saidi, diisi seorang aktor.
Teater Edisi : Sabtu, 6 Juli 2019
Kamila, Yang Tampak dan Tak Tampak
Film Sekala Niskala diangkat ke panggung teater oleh sutradara Kamila Andini. Duka seorang anak yang meratapi kehilangan saudara kembar dan kembali menemukan kebahagiaan di alam niskala.
Teater Edisi : Sabtu, 22 Juni 2019
Dari Makam ke Makam
George Quinn, ahli kebudayaan dan sastra Jawa dari Australian National University, menerbitkan buku baru: Bandit Saints of Java: How Java’s Eccentric Saints are Challenging Fundamentalist Islam in Modern Indonesia.
Iqra Edisi : Sabtu, 15 Juni 2019
Suzuki dan Tragedi Yunani
“Sejak zaman Yunani kuno, kriminalitas dan takdir menjadi pertanyaan besar teater,” kata Tadashi Suzuki menjawab pertanyaan seorang peserta acara “In Conversation with Tadashi Suzuki”, Sabtu, 18 Mei lalu, di Blue Room, Festival House, Singapura. Berumur 80 tahun, ia bisa tiba-tiba sangat ekspresif saat berdiskusi, lebih-lebih bila menerangkan tragedi Yunani.
Seni Edisi : Minggu, 26 Mei 2019
Dari Dionysus sampai Ryuichi Sakamoto
Singapore International Festival of Arts berlangsung pada 16 Mei-2 Juni 2019. Dionysus, kolaborasi sutradara Jepang, Tadashi Suzuki, dan aktor-aktor Indonesia, tampil pada awal perhelatan.
Seni Edisi : Minggu, 26 Mei 2019
Debussy, Sari Oneng, dan Impresionisme
Pertemuan komposer Debussy dengan gamelan lebih dari seabad lalu dirayakan di Aula Simfonia Jakarta. Menghadirkan pertunjukan gamelan Sari Oneng, yang pernah disaksikan Debussy di Paris.
Tari Edisi : Sabtu, 18 Mei 2019
Menjadi Tiga Perempuan
Naskah terkenal Harold Pinter, The Caretaker, yang seharusnya diperankan tiga laki-laki diadaptasi menjadi tiga perempuan. Beberapa persoalan muncul.
Teater Edisi : Sabtu, 20 April 2019
Manuskrip-Manuskrip Kita di British Library
Maret nanti, menyambut London Book Fair, Annabel Teh Gallop, kurator British Library, akan menyampaikan ceramah berjudul “Beauty and History: Javanese Manuscripts from Yogyakarta”.
Intermezzo Edisi : Sabtu, 23 Februari 2019
London Book Fair, Sebentar Lagi
LONDON Book Fair 2019 akan dihelat dua minggu lagi, 12-14 Maret mendatang. Setelah dalam Frankfurt Book Fair 2015 menjadi tamu kehormatan, kini, di London Book Fair, Indonesia secara prestisius terpilih menjadi Market Focus Country. Dua puluh penerbit Indonesia akan datang. Komite Buku Nasional juga akan membawa sekitar 450 buku penulis Indonesia. Semua dengan harapan agar di London banyak buku kita yang terbeli hak terjemahannya. Untuk memperkenalkan khazanah sastra dan intelektual Indonesia kepada penerbit-penerbit dunia, bekerja sama dengan British Council, sastrawan-sastrawan Indonesia pada Maret itu akan mendiskusikan beragam topik di berbagai tempat di London. Sebelum acara besar tersebut berlangsung, Komite Buku Nasional, yang ditunjuk pemerintah mengorganisasi keikutsertaan Indonesia dalam London Book Fair, menggelar serangkaian acara pendahuluan di London. Ikuti laporan Tempo mengenai persiapan Indonesia mengikuti London Book Fair 2019.
Intermezzo Edisi : Sabtu, 23 Februari 2019
Priyanto, Studi Kartun Era Parlementer
Disertasi mendiang kartunis Priyanto Sunarto mengenai kartun editorial surat kabar pada era Demokrasi Parlementer diterbitkan Institut Kesenian Jakarta. Jeli menganalisis metafora.
Buku Edisi : Sabtu, 16 Februari 2019
Amir, Cinta, Dan Pembunuhan
Tragedi pembunuhan Amir Hamzah disajikan produser Happy Salma. Porsi adegan percintaan lebih besar daripada revolusi sosial penyebab kematiannya.
Teater Edisi : Jumat, 8 Februari 2019
Yoga Patanjali Kabuyutan Sunda
Ahli Sanskerta asal Italia, Andrea Acri, meneliti manuskrip langka dari Jawa Barat, Dharma Patanjala. Dari sini dapat diraba bagaimana yoga dan Siwa dipahami di Jawa kuno.
Buku Edisi : Jumat, 18 Januari 2019
Mahabarata Jawa, Mahabarata Animasi
Menonjolkan penggunaan multimedia, Teater Koma menyajikan asal-muasal Semar, Togog, dan Batara Guru. Seperti menonton teater dicampur bioskop.
Teater Edisi : Jumat, 16 November 2018
Tiga Monolog Christine Brückner
Tiga aktor perempuan Bandung mementaskan monolog karya Christine Brückner. Dramawan perempuan Jerman yang naskahnya baru diterjemahkan di sini.
Teater Edisi : Kamis, 8 November 2018
Sensasi Virtual Frogman
Kelompok Curious Directive dari Inggris mengombinasikan teater realis dan film tiga dimensi. Bercerita tentang ingatan akan matinya seorang gadis.
Seni Edisi : Jumat, 26 Oktober 2018
Song’i dan Tanggung Jawab Ais
BRAK. BRAK. Tiga kardus seukuran lemari es dua pintu itu tiba-tiba terjatuh. Dari dalamnya, terlihat masing-masing seorang aktor berupaya membebaskan diri dari plastik yang membungkus tubuhnya. Penonton sebelumnya tak tahu bahwa kardus di depan panggung prosenium Graha Bhakti Budaya itu berisi manusia. Mereka mengiranya hanya bagian properti biasa.
Teater Edisi : Jumat, 12 Oktober 2018
Menghidupkan Ceramah Takdir Alisjahbana
Seseorang membawa alat rekam model kuno. Diletakkannya alat itu di lantai. Dan dari alat rekam tersebut muncul suara Sutan Takdir Alisjahbana. Suara itu bagian dari ceramah Takdir pada 10 April 1970 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, berjudul “Masyarakat Kebudayaan Dunia yang sedang Tumbuh dan Kedudukan Indonesia di Dalamnya”. Salah satu ceramah Takdir yang paling penting tentang modernitas.
Teater Edisi : Jumat, 12 Oktober 2018
Raja Lear dari Lampung
Komunitas Berkat Yakin dari Lampung membuka Pekan Teater Nasional yang diikuti 15 kota di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Pendekatan eklektik yang berhasil.
Teater Edisi : Jumat, 12 Oktober 2018
Agave Hanya Kambing Hitam Politik
Umur saya sekarang 80 tahun. Saya merasa lebih muda setelah berkolaborasi dengan aktor-aktor Indonesia,” kata Tadashi Suzuki, lalu tersenyum, di depan para aktor dan keluarganya—serta penonton yang memberikan ucapan selamat di back stage seusai pementasan Dionysus malam kedua. Sutradara legendaris ini tampak senang. Aktor-aktor Indonesia, menurut dia, sudah sangat berusaha keras.
Seni Edisi : Jumat, 5 Oktober 2018
Dan Kepala Pentheus Pun Ditenteng...
Setelah melalui proses panjang latihan di Jepang, Dionysus karya sutradara Tadashi Suzuki yang menggunakan aktor-aktor Indonesia akhirnya disajikan di Prambanan.
Seni Edisi : Jumat, 5 Oktober 2018
Teater Kubur: Macet
Teater Kubur menyajikan karya baru, Instalasi Macet, di Djakarta Teater Platform. Dari riset terhadap kawasan banjir Kampung Apung, Cengkareng.