Sebuah Monumen Sukarno di Jantung Aljazair
Sebuah patung Sukarno hasil kolaborasi Ridwan Kamil dan Dolorosa Sinaga berdiri di ibu kota Aljazair. Sukarno sangat dihormati di Aljazair karena perannya mendukung kemerdekaan negara itu. Pada 1955, Sukarno mengundang para pejuang kemerdekaan Aljazair datang ke Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Konferensi yang berpengaruh bagi politikus dan aktivis Front Pembebasan Nasional (FLN), yang menentang kolonialisme Prancis di Aljazair.
Sedianya patung itu diresmikan pada 6 Juni 2020, bertepatan dengan peringatan kelahiran Sukarno. Namun, karena pandemi, peresmian diundur. Tempo menuliskan kisah di balik patung Sukarno di Aljazair itu. Tulisan dilengkapi esai Agus Dermawan T., yang menulis tentang persahabatan Sukarno dengan pematung berdarah Jepang terkenal, Isamu Noguchi. Dari Noguchi-lah Sukarno sadar akan pentingnya patung publik.
SEBUAH patung Sukarno berdiri gagah di bundaran depan kantor Kementerian Pekerjaan Umum, persimpangan Jalan Arezki Mouri dan Jalan Mustapha Khalef, Kota Ben Aknoun, Provinsi Aljir, Aljazair, Afrika Utara. Tangan kanan Sukarno terangkat dengan satu jari mengacung. Sukarno yang berpeci tampak tengah berpidato lantang. Berapi-api. Berkobar-kobar.
Tinggi patung itu 2,75 meter, diletakkan di atas pedestal setinggi 1 meter. Y
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini