Kumitir, Katastrofe, dan Tafsir Lain
DI masa pandemi ini, selama sebulan, sejak 4 Agustus sampai 9 September lalu, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi skala besar di Situs Kumitir, dekat Trowulan, Mojokerto. Penggalian yang melibatkan puluhan pekerja ini menindaklanjuti ekskavasi tahun lalu, yang berhasil menemukan sebuah struktur talut panjang di Kumitir.
Ekskavasi ini mengundang kegairahan baru atas penelitian Majapahit. Meski penggalian baru menyingkap 30 persen dari luas keseluruhan situs, berbagai tafsir muncul menyusul kerja keras BPCB Jawa Timur ini. Tempat apakah situs Kumitir? Apakah pendarmaan? Apakah sebuah kota kecil? Apakah kedaton? Mengapa bisa terpendam? Mengapa minim temuan artefak? Apakah bencana alam atau ulah manusia yang menghancurkan kawasan situs? Tempo melaporkannya.
HARI kelima belas. Para mahasiswa Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, dipimpin geolog Doktor Amien Widodo terjun ke lokasi ekskavasi situs Kumitir, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, Jawa Timur. Hari itu Senin, 24 Agustus 2020. Sudah sekitar dua minggu tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan penggalian di Kumitir. “Kami datang sebagai sukarelawan membant
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini