Menulis artikel kebudayaan dan seni di majalah Tempo. Pernah kuliah di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Pada 2011 mendirikan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) dan menjadi kuratornya sampai sekarang. Pengarang novel Tak Ada Santo di Sirkus (2010) dan Kuil di Dasar Laut (2014) serta penulis buku Tubuh yang Rasis (2002) yang menelaah pemikiran Michel Foucault terhadap pembentukan diri kelas menengah Eropa.
Konten

Sebuah Skripsi Berumur 57 Tahun
Institut Teknologi Bandung menerbitkan skripsi A.D. Pirous yang dibuat pada 1964. Telaah poster dan baliho propaganda semasa zaman Jepang dan revolusi kemerdekaan.
Selingan Edisi : Sabtu, 7 Mei 2022

Ur-Text India dan Syiwaisme Jawa-Bali
Menurut Andrea Acri, selama ini kajian tentang Bali terlalu didominasi para antropolog yang cenderung mengesampingkan kekayaan korpus teks keagamaan di Bali. Buku filolog asal Italia ini memperlihatkan “kesinambungan” doktrinal Syiwaisme teks Bali-Jawa Kuno dengan teks Tantris India selatan abad pertengahan.
Buku Edisi : Sabtu, 30 April 2022

Kolase Citra-citra Serangga Ardi
Bertolak dari aneka gambar spesies burung Alfred Russel Wallace, Ardi Gunawan membuat “boneka” dan animasi.
Seni Edisi : Sabtu, 23 April 2022

Ada Picasso, Ada Ashley Bickerton, Ada…
Art Jakarta Gardens membuat terobosan menyajikan karya-karya di taman hutan kota Plataran, Senayan. Ada banyak kemungkinan ke depan dengan format pameran semacam ini.
Seni Edisi : Sabtu, 16 April 2022

Lio Kurniawan dan ‘Diaspora’ Singkawang
Lio Kurniawan adalah orang di balik penerbitan buku Memoar Orang-orang Singkawang. Ia melacak sepotong sejarah masyarakat kota Singkawang yang terlupakan.
Selingan Edisi : Sabtu, 16 April 2022

Menyelamatkan Sketsa-sketsa Oesman Effendi
Sebanyak 70 sketsa Oesman Effendi dipamerkan di Galeri Fakultas Seni Rupa & Desain Institut Kesenian Jakarta. Perlu didigitalisasi.
Seni Edisi : Sabtu, 9 April 2022

Periode Biru Ugo
Bertajuk “Runaway Passenger”, Ugo Untoro menyajikan pameran di Can’s Gallery, Tanah Abang, Jakarta. Visual-visualnya simpel, penuh perasaan puitis.
Seni Edisi : Sabtu, 2 April 2022

Persetubuhan di Padang Bunga dan Potret Diri
Di usia 85 tahun, Djoko Pekik menggelar pameran tunggal bertajuk "Gelombang Masker" di Bentara Budaya Yogyakarta. Ia menyajikan 23 lukisan yang dibuat selama pandemi.
Seni Edisi : Sabtu, 2 April 2022

Relief Sarinah dan Jala-jala Iwan Yusuf
Sarinah baru sudah dibuka. Relief yang ditemukan di ruang bawah tempat instalasi listrik dan sampai sekarang belum diketahui siapa pembuatnya disajikan kepada khalayak. Sarinah baru kini memiliki area khusus seni kontemporer bernama Distrik X. Di situ perupa Iwan Yusuf membuat replika relief “misterius” tersebut, tapi dengan medium langka: jaring.
Seni Edisi : Sabtu, 26 Maret 2022

Mengenang Debat Soedjatmoko Versus Boejoeng Saleh
Tulisan kebudayaan Soedjatmoko pernah ditanggapi oleh Boejoeng Saleh, sastrawan putra tokoh Partai Komunis Indonesia Banten, Poeradisastra. Adu argumen terjadi di majalah Konfrontasi dan Siasat. Masih relevan untuk direnungkan sekarang.
Selingan Edisi : Sabtu, 26 Maret 2022

Seorang Psikopat dari Panti Asuhan dan Kota Distopia
Seperti musuh-musuh Batman lain, Riddler merasa dirinya bagian dari kelas yang tercampakkan. Visinya apokaliptik.
Selingan Edisi : Sabtu, 19 Maret 2022

Kisah The Pik Sin, Edi Londo, dan Keluarga Sylvia Saartje
Tempo menghimpun kisah mereka yang memiliki pilihan berbeda seputar repatriasi. Keluarga indo dan eks tentara KNIL balik ke Indonesia.
Selingan Edisi : Sabtu, 12 Maret 2022

Dari Andries sampai Oma Ivonne
Magelang di zaman kolonial adalah kota praja (gemenente) Belanda. Buku ini membahas posisi warga Indo yang sering dianggap kelas dua oleh Belanda totok.
Buku Edisi : Sabtu, 5 Maret 2022

Tafsir Baru Panji
Profesor Agus Aris Munandar, arkeolog Universitas Indonesia, menerbitkan buku tebal tentang kisah Panji. Interpretasinya berbeda dengan para peneliti lain.
Buku Edisi : Sabtu, 19 Februari 2022

‘Kaligrafi Ringsek’ dan Puisi Berang
Galeri Pop Art majalah Aktuil juga menyajikan sajak. Dinamai oleh Sanento Yuliman sebagai “sajak-sajak awam”.
Iqra Edisi : Sabtu, 5 Februari 2022

Seni Rupa Pop Aktuil: Bokong Semar Bercap Deep Purple
Selain dikenal sebagai majalah musik rock yang menjadi magnet bagi anak muda 1970-an, Aktuil memiliki kontribusi cukup unik terhadap seni rupa Indonesia.
Iqra Edisi : Sabtu, 5 Februari 2022

Taman dan Sebuah Konflik
Iwan Burnani Toni, eks anggota Bengkel Teater Rendra, menampilkan pertunjukan yang ia sebut teater-film. Menafsir ulang naskah Iwan Simatupang, Petang di Taman.
Teater Edisi : Sabtu, 22 Januari 2022

Roman yang Disita Belanda
Jarang diketahui Wage Rudolf Supratman, pencipta lagu “Indonesia Raya”, menulis roman. Belum sempat beredar.
Buku Edisi : Sabtu, 1 Januari 2022

Suara-suara ‘Esok’ dari Stovia
Biennale Jakarta 2021 digelar di Museum Kebangkitan Nasional (bekas Gedung Stovia) dan Museum Nasional. Di Stovia, beberapa karya mencoba berinteraksi dengan koleksi museum.
Seni Rupa Edisi : Sabtu, 11 Desember 2021

Mengenang Bens, Mengenang Aktuil
Wartawan musik, Bens Leo, wafat pada 29 November 2021. Buku tentang Bens sebagai koresponden majalah Aktuil.
Buku Edisi : Sabtu, 4 Desember 2021

Gerzon, Rancakalong, dan Eksperimen Split Screen
Sineas Gerzon Ron Ayawaila membuat film etnodokumenter mengenai tarawangsa untuk meraih gelar doktor. Tarawangsa sebagai semacam terapi psikologis.
Selingan Edisi : Sabtu, 16 Oktober 2021

Memahami Dunia 'Bacaan Liar' 1920-1926
Bacaan liar—bagi kaum pergerakan sebelum masa kemerdekaan—menjadi media penyadaran kaum kecil. Kajian atas gagasan-gagasan progresif anti-Belanda.
Buku Edisi : Sabtu, 9 Oktober 2021

Sosok Kecil dan Sisi Lain Revolusi
Empat monolog perjuangan kemerdekaan dari Happy Salma dan Yulia Evina Bhara. Aktornya para pemain film seperti Chicco Jerikho, Laura Basuki, Arswendi Nasution, dan Chelsea Islan.
Seni Edisi : Sabtu, 28 Agustus 2021

Dari Umberto Eco, Camus, Sampai Nurcholish
Delapan dasawarsa usia Goenawan Mohamad dirayakan sahabat-sahabatnya dengan menggagas penerbitan sejumlah buku. Termasuk sebuah buku seni rupa luks.
Selingan Edisi : Sabtu, 7 Agustus 2021

Septina, Tatyana, dan Panyuwunan
Sejumlah penyanyi menyanyikan sajak Romo Kuntara Wiryamartana, “Panyuwunan”. Seperti doa untuk mengusir kegelisahan di masa pandemi Covid-19.
Seni Edisi : Sabtu, 17 Juli 2021

Gusti, Kula Nyuwun…
Romo Gregorius Budi Subanar SJ dan perupa Samuel Indratma mencetuskan gagasan musikalisasi sajak-sajak Jawa mendiang Romo Kuntara Wiryamartana SJ. Salah satunya sajak Panyuwunan. Dinyanyikan berbagai kalangan, dianggap sebagai doa di tengah pandemi.
Seni Edisi : Sabtu, 17 Juli 2021

Ubud, Suara-suara Cak dalam Kegelapan
Happy Salma mementaskan Taksu Ubud, yang disiarkan melalui kanal YouTube. Komunitas-komunitas seni Ubud bahu-membahu berkolaborasi mendukung pertunjukan semikolosal tersebut. Christine Hakim dan Reza Rahadian terlibat.
Seni Edisi : Sabtu, 10 Juli 2021

Merayakan Leopold Bloom, Merayakan Bloomsday
NOVEL Ulysses karya James Joyce selalu dipestakan di seluruh dunia oleh para pencinta penulis Irlandia itu setiap 16 Juni. Hari perayaan itu disebut Bloomsday. Disebut demikian karena tokoh fiktif utama dalam novel itu bernama Leopold Bloom. Ulysses pernah disebut sebagai salah satu novel paling berbahaya di dunia dan lama dilarang terbit di Amerika Serikat. Novel ini juga dianggap memiliki tingkat eksperimental tinggi dari sudut penceritaan dan bahasa—hingga menantang untuk terus dipelajari sampai sekarang.
Tahun ini, Bloomsday sampai ke Jakarta. Kedutaan Besar Irlandia di Jakarta merayakan Bloomsday dengan membuat beberapa program berkenaan dengan karya Joyce itu.
Selingan Edisi : Sabtu, 26 Juni 2021

Persada, Sebuah Legenda
Selama tinggal di Yogyakarta, Umbu Landu Paranggi membesarkan komunitas penyair Persada Studi Klub. Bisa menembus rubrik puisi yang dikelolanya adalah suatu kebanggaan bagi penyair Yogyakarta saat itu.
Selingan Edisi : Sabtu, 10 April 2021

Tonil-tonil Realis Usmar
Mendahului film-filmnya, Usmar Ismail menulis sejumlah naskah teater yang dipentaskan bersama kelompok Sandiwara Penggemar Maya. Naskah-naskah realis yang tentu menjadi basis bagi kemunculan sederet filmnya.
Selingan Edisi : Sabtu, 20 Maret 2021

Siapa Pembuat Relief Sarinah?
PARA pekerja renovasi Sarinah tahun lalu “menemukan” relief zaman Sukarno berukuran 3 x 12 meter “disembunyikan” di ruang instalasi listrik gedung. Relief itu menggambarkan suasana pasar lama: ibu-ibu berkebaya bersama barang jajanan dan para lelaki bercaping membawa pikulan. Relief itu menarik karena sebagian berupa relief patung tiga dimensional yang menonjol.
Tak ada arsip mengenai relief itu. Muncul spekulasi dari para pengamat seni rupa tentang siapa pembuat relief dan mengapa karya tersebut bisa dibuang di ruang genset yang pengap di Sarinah. Apakah relief itu sengaja dilenyapkan Orde Baru karena dianggap “kekiri-kirian” atau pihak Sarinah sendiri di masa lampau yang menganggap relief yang menggambarkan masyarakat pedesaan tersebut tidak cocok dengan modernisasi Sarinah?
Tempo mewawancarai anak-anak para perupa masyhur dari 1960-an untuk menggali kemungkinan-kemungkinan mengenai siapa pembuat relief tersebut. Tempo juga mewawancarai Menteri Tenaga Kerja zaman Orde Baru, Abdul Latief, yang pada awal pendirian Sarinah terlibat sebagai karyawan.
Selingan Edisi : Sabtu, 30 Januari 2021

Romantisisme Seorang Astronom Tua
Teater Koma mementaskan bagian ketiga trilogi Gemintang. Rangga Riantiarno secara kuat memainkan seorang astronom sepuh yang terombang-ambingkan cinta.
Teater Edisi : Sabtu, 19 Desember 2020

Lanskap-lanskap Ipe Ma’aruf
Di usianya yang sepuh, 82 tahun, Ipe Ma’aruf mengadakan pameran tunggal di Balai Budaya Jakarta. Di masa pandemi ini ia banyak membuat lukisan-lukisan lanskap warna-warni.
Seni Rupa Edisi : Sabtu, 12 Desember 2020

Rusini, Bedhaya Sepuh dan Kepekaan Rasa Gending
Penari Rusini menyajikan karya Bedhaya Tirta Teja di pendapa Taman Budaya Surakarta dan disiarkan secara streaming. Usia para penarinya kebanyakan di atas 60 tahun. Sebuah film dokumenter tentang Rusini garapan Fawarti Gendra Nata Utami disajikan.
Tari Edisi : Sabtu, 5 Desember 2020

Memori-memori Interogasi
Faiza Mardzoeki menerjemahkan naskah Lene Therese Teigen, dramawan feminis Norwegia, mengenai kesaksian warga Uruguay yang pernah disiksa di zaman diktator militer. Dipentaskan lima sutradara perempuan secara daring dengan gaya beragam.
Teater Edisi : Sabtu, 5 Desember 2020

Lonteku, Terima Kasih...
Para pemerhati bahasa mengatakan kamus kita bias gender. Sebab, semua sinonim kata pelacur mengarah kepada perempuan. Hanya satu untuk pria, yaitu gigolo. Padahal kata melacur bersifat netral, bisa dilakukan baik oleh laki-laki maupun perempuan.
Bahasa Edisi : Sabtu, 21 November 2020

Yang Muda, yang Enteng, yang Bergembira
Indonesia Dance Festival digelar online. Menonjolkan koreografer muda. Bahkan mengajak masyarakat biasa menyajikan tariannya dalam pembukaan. Pesan yang hendak disampaikan, yakni tari bisa menjadi jalan penyembuhan saat pandemi, kurang terasa.
Seni Edisi : Sabtu, 21 November 2020

Biku Anandajoti, Fotografi, dan Relief
Ehipassiko Foundation menerjemahkan lima seri buku relief Borobudur dokumentasi Biku Anandajoti. Memuat foto relief secara lengkap beserta keterangan adegan. Sebuah seri yang memudahkan siapa pun dalam meneliti Borobudur.
Buku Edisi : Sabtu, 7 November 2020

Suciwati, Jam Berdentang Malam Hari
Happy Salma membawakan monolog online. Memerankan Suciwati yang setelah 16 tahun kematian suaminya, Munir, tiba-tiba mengenang seluruh tragedi yang dialami keluarganya di sebuah malam.
Seni Edisi : Sabtu, 17 Oktober 2020

10 Jam Ugo: Kapur dan Kesementaraan
Ugo Untoro menggambar dengan kapur di papan tulis hitam. Ia menghapus gambar yang sudah jadi, lantas menggambar lagi sesuatu yang baru. Begitu terus hingga 10 jam. Ia memberinya judul Homage to the Blackboards.