Setelah bergabung di Tempo pada 2010, lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro ini meliput isu hukum selama empat tahun. Berikutnya, ia banyak menulis isu pemberdayaan sosial dan gender di majalah Tempo English, dan kini sebagai Redaktur Seni di majalah Tempo, yang banyak mengulas film dan kesenian. Pemenang Lomba Kritik Film Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019 dan Lomba Penulisan BPJS Kesehatan 2013.
Konten
Tak Lagi Menjadi Penjahat
Film Cinta Bete memberi ruang Otig Pakis untuk keluar dari citra antagonis. Ia memerankan ayah yang terbelenggu adat dengan putri penderita gangguan jiwa.
Laporan Khusus Edisi : Sabtu, 18 Desember 2021
Pengeboman Pertama dari Maguwo
Pengeboman pertama dalam revolusi Indonesia oleh Angkatan Udara RI menjadi jantung film Kadet 1947. Film Indonesia tentang sejarah yang tak banyak diketahui orang.
Sinema Edisi : Sabtu, 11 Desember 2021
Perahu-perahu Memori Purba
Perahu adalah motif yang sering muncul dalam lukisan gua prasejarah di Nusantara. Seperti apa motif-motif gambar perahu purba itu?
Selingan Edisi : Sabtu, 4 Desember 2021
Teka-teki Lukisan Cadas Gua Maros
Para arkeolog terbelah memperkirakan usia lukisan cadas gua Maros di Sulawesi Selatan. Uji uranium menunjukkan 45 ribu tahun tapi ada juga yang meragukannya.
Selingan Edisi : Sabtu, 4 Desember 2021
Kini Muchus Menjadi Pak Broto
Film Losmen Bu Broto mengadaptasi naskah serial yang pernah tayang di TVRI pada 1980-an. Karakter dan konfliknya dibuat lebih kekinian.
Sinema Edisi : Sabtu, 20 November 2021
Tatiek Maliyati, Legenda Hidup Losmen
Pada masanya, serial Losmen populer dan sempat diangkat ke layar lebar. Tatiek Maliyati kreator dibalik serial legendaris itu.
Sinema Edisi : Sabtu, 20 November 2021
Perfini dan Eksperimen Artistik Basuki
Sebagai perupa, Basuki Resobowo banyak bereksperimen saat menangani set artistik film produksi Perusahaan Film Nasional Indonesia. Menjadi dasar bagi film Indonesia.
Selingan Edisi : Sabtu, 13 November 2021
Basuki Resobowo, Sebuah Kenangan
Sebuah pameran tentang perupa Basuki Resobowo di Galeri Nasional, Jakarta, pada 22 Oktober-5 November lalu. Basuki Resobowo eksil setelah peristiwa 1965.
Selingan Edisi : Sabtu, 13 November 2021
Linggis Kuning dan Paranoia Riri Riza
Sutradara Riri Riza menggarap film bergenre thriller pertamanya: Paranoia. Pengambilan gambar dilakukan di tengah masa pandemi.
Sinema Edisi : Sabtu, 6 November 2021
Van der Wijck dalam Imaji Hamka
Karamnya kapal Van der Wijck pada 1936 melatari kisah novel legendaris karangan Hamka. Roman fiksi yang berakhir tragis.
Selingan Edisi : Sabtu, 30 Oktober 2021
Aksara Nusantara di Papan Gawai Kita
Font aksara kuno dari bahasa daerah tengah dipersiapkan untuk tersedia di papan ketik gawai. Mengonversi tulisan Latin ke aksara Nusantara.
Selingan Edisi : Sabtu, 23 Oktober 2021
Melawan Kepunahan Bahasa Lokal Kita
Sekitar 2.500 bahasa di dunia terancam punah, ratusan di antaranya bahasa daerah sejumlah etnis di Indonesia. Bagaimana menyelamatkannya?
Selingan Edisi : Sabtu, 23 Oktober 2021
Problem Kelas dan Permainan Maut
Setelah Parasite, industri film Korea Selatan kembali menyajikan problem ketimpangan kelas dalam Squid Game. Menciptakan euforia, menjadi salah satu serial Netflix terlaris.
Sinema Edisi : Sabtu, 9 Oktober 2021
Dari Putri Priayi ke Aktivis Bawah Tanah
Umi Sardjono lahir dari keluarga priayi Jawa yang terinspirasi Kartini. Bergerilya melawan pendudukan Jepang.
Laporan Khusus Edisi : Sabtu, 2 Oktober 2021
Melahirkan (Lagi) Anak Bajang
Romo Sindhunata merilis lanjutan Anak Bajang Menggiring Angin. Perupa Susilo Budi Purwanto memvisualkannya.
Seni Edisi : Sabtu, 2 Oktober 2021
M Bloc dan Seni Digital Baru
Pertama kali digelar di Teater Salihara pada 2019, Media Art Globale 2021 akan berlangsung secara daring dan luring, di M Bloc Space, Jakarta, dan JNM Bloc, Yogyakarta. Mengusung tema kebun Indonesia.
Seni Edisi : Sabtu, 18 September 2021
Tumurun dan Sketsa-Sketsa Sudjojono
Museum Tumurun di Solo membeli 38 sketsa almarhum S. Sudjojono mengenai penyerbuan Batavia oleh Sultan Agung. Butuh pendekatan dua tahun.
Seni Edisi : Sabtu, 11 September 2021
Kisah Sendu Suryanaga
Pengelolaan klub bulu tangkis Suryanaga Surabaya, yang melahirkan maestro seperti Rudy Hartono dan Alan Budikusuma, kini megap-megap. Kekurangan murid.
Selingan Edisi : Sabtu, 11 September 2021
Grafiti di Tembok Mungil
Museum of Toys memamerkan sekitar 300 karya dalam "Museum of Walls". Grafiti berukuran kecil.
Seni Edisi : Sabtu, 11 September 2021
Perjalanan Voice of Baceprot Pentas di Jerman
Perjalanan tiga dara berhijab asal Garut, Voice of Baceprot, mengusung musik metal. Sepanggung dengan Limp Bizkit dan Slipknot.
Selingan Edisi : Sabtu, 28 Agustus 2021
Sutardji Mengolah Permainan Kata Tradisi Melayu
Bagaimana sastrawan Taufik Ikram Jamil menulis biorgrafi Presiden Penyair Sutardji Calzoum Bachri: Biografi Kesaksian. Rupanya ilham Sutardji menulis puisi mantra jauh sampai ke puisi Prancis.
Selingan Edisi : Sabtu, 21 Agustus 2021
Sutardji: Pembebasan Kata-kata dan Makna
Penyair Sutardji Calzoum Bachri berusia 80 tahun. Penyair Taufik Ikram Jamil meluncurkan biografinya berjudul Presiden Penyair Sutardji Calzoum Bachri: Biografi Kesaksian yang membahas riwayat hidup Sutardji semenjak kecil. Bagaimana Sutardji Calzoum Bachri membuat puisi mantra?
Selingan Edisi : Sabtu, 21 Agustus 2021
Kisah Kotaro yang Tinggal Sendiri
Kotaro Lives Alone menghidangkan drama keseharian Jepang dari kacamata seorang bocah 5 tahun. Diangkat dari cerita manga Kotaro wa Hitorigurashi karangan Mami Tsumura, film ini sarat adegan haru tapi jauh dari klise.
Sinema Edisi : Sabtu, 7 Agustus 2021
Perempuan yang Hamil oleh Mobil Cadillac
Julia Ducournau menjadi perempuan kedua yang memenangi penghargaan Palme d’Or dalam Festival Film Cannes ke-74 setelah 28 tahun. Titane tidak bisa dilihat memakai logika lurus karena tokoh utamanya hamil oleh mobil Cadillac.
Selingan Edisi : Sabtu, 24 Juli 2021
Gelanggang Olahraga: Riwayat Musik Bawah Tanah
Pada 1970-1990-an, selain menjadi arena olahraga, gelanggang olahraga (gelora) di berbagai kota menjadi ajang pentas musik. Keberadaan gelora malah banyak melahirkan musikus berbakat daripada olahragawan. Gelora Saparua, Bandung, misalnya, sempat menjadi tempat komunitas musik bawah tanah (underground) yang melahirkan banyak band pada 1990-an. Mereka di antaranya Burgerkill, Puppen, Jasad, Koil, PAS Band, Pure Saturday, dan Dajjal, yang kini “besar” dan menjadi pionir sejumlah kelompok musik anyar.
Di luar Bandung, sejumlah gelora menyimpan kenangan akan kejayaan grup musik lokal. Ada Gelora Manahan (Solo), Bulungan (Jakarta), juga Pulosari (Malang). Sayangnya, sebagian gelora itu sudah dirobohkan. Ada pula yang masih berdiri, tapi tak lagi menghidupi kegiatan seni. Sepatah memori kejayaan gelora sebagai wadah para seniman terekam dalam film dokumenter tentang Gelora Saparua, yang tayang pada Juni lalu di sejumlah kanal streaming. Karya sutradara Alvin Yunata itu melahirkan pertanyaan: perlukah melahirkan kembali gelora sebagai kawah kreativitas anak muda di tengah zaman yang serba digital? Simak reportasenya.
Selingan Edisi : Sabtu, 3 Juli 2021
Ayah Tunggal dan Kritik Gender
Film Fatherhood menyuguhkan problem pengasuhan anak dan gender dengan kemasan komedi. Masih bermain-main di permukaan.
Sinema Edisi : Sabtu, 26 Juni 2021
Dunia Baru dari Hallyu
Kesuksesan industri hiburan Korea Selatan turut mengerek perekonomian negara tersebut. Undang-undang tentang wajib militer pun sampai diubah demi bintang pop. K-pop menjadi ladang devisa bagi Korea Selatan.
Selingan Edisi : Sabtu, 19 Juni 2021
Didepak karena Ingin Jadi Presiden
Sebagai putra diplomat, masa kecil Marzuki Darusman dihabiskan di sejumlah negara. Sempat kuliah di Jerman Timur, sebelum bergabung dengan Golkar (Golongan Karya).
Memoar Edisi : Sabtu, 12 Juni 2021
Diteror Bom, Berkantor di Hotel
Semasa menjadi Jaksa Agung, Marzuki Darusman menjerat sejumlah koruptor dan kroni-kroni Soeharto. Dihujani teror, dijauhi kawan di Golkar.
Memoar Edisi : Sabtu, 12 Juni 2021
Membuat 'Tjoet Nja' Dhien' Kinclong kembali
Proses restorasi film Tjoet Nja' Dhien berlangsung sejak 2017. Ongkosnya sekitar Rp 3 miliar ditanggung oleh Belanda.
Sinema Edisi : Sabtu, 5 Juni 2021
Kontroversi Paduan Suara Asmaul Husna dan ‘New Istiqlal’
Lantunan Asmaul Husna dari kelompok paduan suara Jakarta Youth Choir (JYC) di Masjid Istiqlal, Jakarta, menggegerkan media sosial pada pertengahan Mei lalu. Kor itu dianggap menodai masjid. Narasi yang berkembang juga menyudutkan JYC, yang dianggap memberi sentuhan gereja terhadap masjid rancangan Friedrich Silaban itu. Namun betulkah begitu? Sejumlah ulama menganggap alunan Asmaul Husna oleh JYC justru memperkuat peran masjid sebagai pusat peradaban dan kebudayaan Islam. Citra ini sejatinya diharapkan muncul pada Istiqlal setelah direnovasi untuk pertama kalinya semenjak 42 tahun lalu.
Selingan Edisi : Sabtu, 22 Mei 2021
Tak Berhenti Menyengat: Suara Kartun Asia Tenggara Kini
Perkara kartun kerap melentikkan kontroversi di berbagai negara. Kritik yang dikemas jenaka pun kadang membuat orang tersentil. Kita tentu ingat geger kartun Nabi Muhammad dalam mingguan Charlie Hebdo yang membuat kantor media Prancis itu ditembaki. Belasan orang meninggal, termasuk kartunis media itu. Jauh sebelum itu, pada 2005, media Denmark Jyllands-Posten menerbitkan kartun yang sama. Kondisi di Asia Tenggara tak jauh berbeda. Tiga tahun lalu, kantor Tempo di Palmerah, Jakarta, disambangi ratusan orang dari Front Pembela Islam yang memprotes kartun di majalah ini.
Demokrasi yang tumbuh di ASEAN tak dibarengi dengan kebebasan para kartunisnya. Sebagian seniman gambar diringkus polisi, sedangkan yang lain berkarya dalam kecemasan akan persekusi. Menandai kondisi ini, kartunis politik Malaysia, Zunar, dan organisasi nirlaba Hujah Ehsan menggelar pameran daring The ASEAN Human Rights Cartoon Exhibition pada 3-30 Mei 2021. Bertema “Hak Asasi di Negeri Sendiri”, pameran itu menampilkan 100 kartun kritis karya 37 kartunis dari 5 negara: Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Myanmar.
Selingan Edisi : Sabtu, 15 Mei 2021
Joe Taslim, Sang Antagonis Mortal Kombat
Joe Taslim memerankan Sub-Zero, tokoh penjahat dalam film yang diadaptasi dari game legendaris Mortal Kombat. Kaya pertarungan brutal yang indah, tapi lemah pada plot kisah.
Sinema Edisi : Sabtu, 8 Mei 2021
Penyair Misterius, Pendukung Sastra Anak
Tak banyak kenangan tersisa tentang Sugiarti Siswadi, penulis yang juga aktivis Lembaga Kebudayaan Rakyat. Ia peduli terhadap literasi anak dan vokal dalam soal pemberdayaan perempuan.
Selingan Edisi : Sabtu, 1 Mei 2021
Prasangka terhadap Orang Tionghoa Bukanlah Takdir
Setelah 12 tahun, buku karya Widjajanti W. Dharmowijono tentang pencitraan orang Cina dalam novel Indo-Belanda bertarikh 1880-1950 akhirnya dirilis Penerbit Ombak pada 5 April 2021. Perilisan ini disyukuri Inge—panggilan akrab Widjajanti—karena dulu naskah yang bersumber dari disertasinya di Universiteit van Amsterdam itu pernah ditolak penerbit Belanda. Namun Inge tetap berkukuh pada keinginannya semula: bukunya harus terbit dalam bahasa Indonesia dan dibaca khalayak negeri ini.
Selingan Edisi : Sabtu, 17 April 2021
Perjamuan Terakhir Sang Presiden Malioboro
Penyair Umbu Landu Paranggi wafat pada Selasa dinihari, 6 April lalu. Pria kelahiran Sumba Timur itu menutup usia di Rumah Sakit Bali Mandara, Sanur, Bali, dalam usia 77 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka bagi para murid dan penggemar syair-syair etniknya. Umbu adalah mentor bagi banyak seniman di Jawa dan Bali. Dia pernah "menggelandang" di Yogyakarta dan menghidupkan komunitas seniman Persada Studi Klub yang bermarkas di Malioboro. Setelah pindah ke Bali pun dia teguh menjadi guru puisi bagi penyair-penyair muda yang bernaung di komunitas puisi. Walau menggembleng banyak seniman, Umbu memilih jalan sunyi. Dia menjauhi sorotan dan mengasingkan diri dari hiruk-pikuk dunia seni.
Selingan Edisi : Sabtu, 10 April 2021
Jurus Fantasi, Peta Cina, dan Cerita Silat Kho Ping Hoo
Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo pernah berjaya pada zamannya. Saat kebanyakan penulis cerita silat Indonesia menyadur kisah pengarang Cina pada 1950-an, Kho Ping Hoo menyusun sendiri lakonnya. Lahir di Sragen, 95 tahun lalu, Kho Ping Hoo muda mulai menulis karena kondisi ekonomi. Sebagai pengarang ia produktif. Tercatat ada ratusan judul yang ia lahirkan, sebagian di antaranya berlatar Cina dan sisanya Indonesia. Bu Kek Siansu menjadi salah satu yang fenomenal. Terdiri atas 24 jilid, buku itu masih menyihir penggemarnya hingga kini karena plot ceritanya yang menarik dan sarat filosofi. Karyanya yang lain juga populer, walau sejumlah muatan sejarah dan geografis tentang Cina di bukunya disebut-sebut meleset dari fakta. Namun para pembaca “mengampuni” hal itu karena bagaimanapun tulisan Kho Ping Hoo hanyalah fiksi. Untuk mengenang lelaki yang wafat pada 1994 itu, Roemah Bhinneka pada 15 Maret 2021 menggelar diskusi secara daring. Dalam diskusi, lahir gagasan untuk memperkenalkan lagi Kho Ping Hoo kepada para pembaca belia.
Selingan Edisi : Sabtu, 3 April 2021
Tubuh Lama dalam Ruang Baru
Teater Payung Hitam menggelar Festival Teater Tubuh secara daring, medio Maret 2021. Format video mendukung transformasi tubuh dari ruang ke ruang.