Setelah bergabung di Tempo pada 2010, lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro ini meliput isu hukum selama empat tahun. Berikutnya, ia banyak menulis isu pemberdayaan sosial dan gender di majalah Tempo English, dan kini sebagai Redaktur Seni di majalah Tempo, yang banyak mengulas film dan kesenian. Pemenang Lomba Kritik Film Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019 dan Lomba Penulisan BPJS Kesehatan 2013.
Konten
‘Hantu’ Bernama Arini
Sekuel Love for Sale lahir dengan kemasan baru yang berpusat pada drama keluarga. Kembali menghadirkan tokoh Arini sebagai daya pikat.
Film Edisi : Sabtu, 2 November 2019
Raket Susi dan Diskriminasi
Sebuah biopik tentang pebulu tangkis Susi Susanti. Mengulik jatuh-bangunnya sang legenda, termasuk diskriminasi yang diterimanya.
Film Edisi : Sabtu, 26 Oktober 2019
Mengupas Lagi Identitas
Literature and Ideas Festival 2019 mengusung tema identitas dan sejarah. Seniman Indonesia dan Belanda berkolaborasi sebagai penampil.
Teater Edisi : Sabtu, 19 Oktober 2019
Rich Brian, dari YouTube ke Billboard
Penyanyi rap internasional, Rich Brian, pulang kampung. Dalam pentas perdananya di Jakarta dalam Spotify On Stage 2019, ia disambut bak pahlawan.
Musik Edisi : Sabtu, 12 Oktober 2019
Xu Bing, Aksara, dan Rokok
Seniman asal Cina, Xu Bing, menggelar pameran tunggal di Museum MACAN sejak akhir Agustus lalu. Ia mengeksplorasi banyak metode, dari film, grafis, teks, sampai arsip.
Seni Rupa Edisi : Sabtu, 5 Oktober 2019
Spider-Woman yang Badung
Kisah pemanjat tebing Aries Susanti Rahayu diangkat ke layar lebar. Sang atlet memerankan diri sendiri.
Film Edisi : Sabtu, 21 September 2019
Trauma Dalam Gerak dan Lampu
Penari asal Amerika Serikat, Meg Stuart, berkolaborasi dengan perupa Jompet Kuswidananto dalam Celestial Sorrow. Membahasakan trauma dalam gerak, suara, dan instalasi.
Tari Edisi : Sabtu, 21 September 2019
Putra Petir Rasa Marvel
Gundala, superhero ciptaan Hasmi, difilmkan oleh rumah produksi Screenplay Bumilangit. Resep baru racikan sutradara Joko Anwar berbeda dengan kisah komik Gundala Putra Petir (1969) yang berlatar di Yogyakarta.
Film Edisi : Sabtu, 14 September 2019
Dari Instalasi Digital hingga Kemeja Denim
Mengusung konsep “gotong-royong”, perhelatan Art Jakarta ke-11 memamerkan karya 70 galeri seni dari Indonesia dan sejumlah negara Asia lain.
Seni Rupa Edisi : Sabtu, 7 September 2019
Diplomasi Republik dan Lukisan Mohammad Toha
BUKU baru berjudul Art & Diplomacy diluncurkan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 17 Agustus lalu. Isinya banyak berupa foto langka zaman pergerakan yang diabadikan lewat jepretan fotografer IPPHOS—kantor berita foto pertama Indonesia. Juga poster, karikatur, serta komik yang dibuat seniman-seniman zaman itu.
Intermezzo Edisi : Sabtu, 24 Agustus 2019
Bumi Manusia, Lika-liku dan Perburuan
NOVEL Bumi Manusia akhirnya muncul dalam layar perak. Film tersebut dirilis pada 15 Agustus 2019, berbarengan dengan Perburuan. Dua karya legendaris Pramoedya Ananta Toer itu digarap rumah produksi Falcon Pictures, yang menggandeng sutradara Hanung Bramantyo (Bumi Manusia) dan Richard Oh (Perburuan). Produksi dua film tersebut ibarat “pecah telur” berbagai upaya mengusung karya-karya Pramoedya ke jagat sinema sejak puluhan tahun silam. Sebelum akhirnya jatuh ke pelukan Falcon dan Hanung, Bumi Manusia sempat berpindah tangan ke sejumlah produser dan sutradara. Simak juga reportase Tempo dari lokasi syuting Bumi Manusia dan Perburuan di Yogyakarta.
Selingan Edisi : Rabu, 14 Agustus 2019
Tanpa The Beatles, Dunia Hambar...
FILM Yesterday meniupkan premis menarik: betapa jagat kita ibarat “sayur tanpa garam” bila The Beatles, grup musik asal Liverpool, Inggris, tak pernah ada. Premis yang mengandaikan John Lennon dan kawan-kawan sebagai grup musik terpopuler abad ini. Lagu-lagunya elok, abadi, dan mempengaruhi banyak orang di dunia. Digarap sutradara Danny Boyle, Yesterday menyusul puluhan film pendahulu yang juga mengusung tema The Beatles, seperti Help!, A Hard Day’s Night, Yellow Submarine, Across the Universe, Nowhere Boy, dan Living Is Easy with Eyes Closed. Tempo menulis sejarah film-film tentang Beatles. Ikuti pula reportase Tempo ke museum Beatles di Liverpool, juga tulisan mengenai band “Beatles” versi Indonesia.
Intermezzo Edisi : Jumat, 2 Agustus 2019
Diponegoro, dalam Senyap
R.B. Armantono menyajikan teater monolog dalam bentuk film. Di dalam kamarnya, Pangeran Diponegoro menceritakan riwayat hidup dan perlawanannya. Sederhana tapi kuat.
Seni Edisi : Sabtu, 27 Juli 2019
Monokromatis Lempad: Dari Sutasoma Sampai Persanggamaan Kekayi
PAMERAN karya-karya I Gusti Nyoman Lempad (almarhum) disajikan di Galeri Salihara, Jakarta Selatan. Meski hanya sedikit karya yang disuguhkan, pameran ini menjadi istimewa karena mencoba menampilkan gambar-gambar Lempad dalam bentuk animasi dan video mapping. Menggunakan teknik animasi, beberapa karya Lempad disajikan dengan membuat organ tubuh, seperti tangan, bisa bergerak. Khazanah gambar Lempad luas, dari dunia mitologi, folklor, kakawin, sampai kehidupan sehari-hari rakyat jelata Bali. Lempad pun selalu memiliki penafsiran yang unik. Misalnya dalam caranya menghadirkan kisah Men Brayut, ibu miskin yang memiliki 18 anak. Caranya menyuguhkan kisah Mahabharata dan Ramayana atau kakawin seperti Sutasoma juga sangat berbeda dengan perupa-perupa Bali pendahulunya. Ia bahkan rileks menggambar hal-hal yang cenderung erotis. Ketelanjangan bukan suatu hal yang tabu dalam gambarnya. Lempad melukis di kertas putih tanpa campur tangan banyak warna. Monokromatis dengan garis tegas menjadi ciri khasnya.
Intermezzo Edisi : Sabtu, 29 Juni 2019
Nasionalisme di Tapal Batas
Rumah Merah Putih mengusung nasionalisme anak-anak di perbatasan Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste. Para bocah pemeran asal NTT bermain apik.
Film Edisi : Sabtu, 22 Juni 2019
George Quinn: Saya Terpesona oleh Penghormatan kepada Para Wali
Ketika singgah di makam para wali, saya seketika terpesona oleh segala hal yang berkaitan dengan penghormatan kepada mereka. Baik riwayat, legenda, mitos, ritual penghormatan, wujud makam, latar belakang para peziarah, maupun peran makam keramat dan para wali pada masa kini,” ujar George Quinn.
Iqra Edisi : Sabtu, 15 Juni 2019
Mimpi Buruk Seorang Ateis
Mengemas islamofobia dalam bentuk film komedi. Berangkat dari kondisi di Austria saat ini.
Film Edisi : Sabtu, 11 Mei 2019
Menarik tapi Tak Dilirik
Mengusung isu antipoligami dan antikorupsi, Partai Solidaritas Indonesia tak begitu diminati pemilih. Jorjoran “serangan udara” tak menjamin lolos.
Nasional Edisi : Sabtu, 4 Mei 2019
Ilustrasi Buku Anak Kita
BUKU anak Indonesia mendapat tempat di dunia internasional karena keberagaman cerita dan ilustrasinya yang memikat. Ilustrasinya dinilai mempunyai konsep narasi yang kuat, teknik yang matang, gaya yang orisinal dan unik, serta estetika yang baik. Penerbit internasional pun banyak yang berminat menerjemahkannya ke berbagai bahasa. Ilustrasi buku anak kita sesungguhnya memiliki sejarah tersendiri. Khazanah sastra anak Sunda, misalnya, pernah memunculkan buku legendaris Roesdi djeung Misnem dengan ilustrasi yang realis dan banyak mengeksplorasi kekayaan budaya setempat.
Iqra Edisi : Sabtu, 4 Mei 2019
Laut dan Anak-anak Gaza
Film dokumenter Gaza Surf Club diangkat dari kisah para peselancar di Palestina. Mewartakan tragedi dengan cara jenaka.
Film Edisi : Sabtu, 4 Mei 2019
Srintil Yang Kenes
Kisah Srintil dari trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk dipentaskan secara monolog. Trie Utami luwes menampilkan gerakan-gerakan tari.
Teater Edisi : Sabtu, 4 Mei 2019
‘Jemaah’ Subuh Avengers
Sebuah tawaran menonton yang tak biasa. Bioskop Cinemaxx mengunggah informasi menggiurkan di media sosial: menayangkan film Avengers: Endgame pukul 5 pagi pada 24 April 2019.
Seni Edisi : Sabtu, 27 April 2019
Malam Kelam di Mumbai
Hotel Mumbai mengisahkan serangan teroris di India pada 2008. Ketegangan terbangun intens hingga akhir film.
Film Edisi : Sabtu, 13 April 2019
Pintu ke Negeri Lain
Karya-karya penulis Indonesia dikenal di mancanegara berkat campur tangan agen sastra. Novel lebih disukai.
Selingan Edisi : Sabtu, 30 Maret 2019
Feminis Dari Ruang Sidang
Film On the Basis of Sex berangkat dari kisah nyata hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat, Ruth Bader Ginsburg. Menyorot hukum yang seksis.
Film Edisi : Jumat, 22 Maret 2019
PFN Bangkit, Selera Pasar
Produksi Film Negara merilis film Kuambil Lagi Hatiku, yang bergenre drama keluarga. Lebih komersial, menyesuaikan diri dengan selera pasar.
Film Edisi : Sabtu, 16 Maret 2019
Shakespeare Rasa Lokal
Institut Kesenian Jakarta mementaskan A Midsummer Night’s Dream milik William Shakespeare. Dikemas modern dengan menonjolkan unsur lokal.
Teater Edisi : Sabtu, 23 Februari 2019
Laut Yang Misterius
Sebuah film drama fantasi hasil kolaborasi Jepang dan Indonesia. Terilhami tragedi tsunami Aceh pada 2004.
Film Edisi : Sabtu, 16 Februari 2019
Rose Dan Keroncong Milenial
Ulang tahun diva Rose Pandanwangi ke-90 dijadikan momentum mempopulerkan musik keroncong dan seriosa kepada generasi muda.
Musik Edisi : Jumat, 1 Februari 2019
Queen Night Rasa Orkestra
Komposer Avip Priatna menyuguhkan lagu-lagu band rock Queen dalam kemasan orkestra. Ada yang diaransemen kearab-araban.
Seni Rupa Edisi : Jumat, 25 Januari 2019
Kesunyian Ainun
Kisah cinta Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun disajikan dalam bentuk opera. Kali ini menggunakan sudut pandang Ainun.