maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Pengadaan alat pelindung diri selama pandemi diduga bermasalah. Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan sebagai pejabat pembuat komitmen menunjuk perusahaan yang tak memiliki rekam jejak membuat APD. Kekisruhan itu berujung pada kelangkaan alat pelindung diri, yang ditengarai membuat sejumlah tenaga kesehatan terpapar corona. Liputan ini terselenggara berkat kolaborasi Tempo, Tempo Institute, dan Free Press Unlimited.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto mengatakan pasien Covid-19 terus bermunculan dengan menunjukkan gejala yang bermacam-macam. Dijuluki “penyakit dengan seribu wajah”, Covid-19 tidak lagi hanya menginfeksi sistem pernapasan dan paru-paru. Bukan hanya masyarakat awam yang rentan terinfeksi, tapi juga para tenaga medis. Apalagi virus SARS-CoV-2 diketahui bisa menyebar lewat udara. Agus mengimbau tenaga medis dan masyarakat terus waspada serta menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Guru besar ilmu kesehatan anak Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil, dipercaya memimpin uji klinis fase III vaksin Coronavirus Disease 2019 di Kota Bandung mulai pertengahan Agustus nanti. Sebanyak 1.620 relawan dilibatkan dalam penelitian selama enam-tujuh bulan sebelum vaksin bisa diproduksi massal oleh PT Bio Farma (Persero). Vaksin buatan perusahaan farmasi Cina, Sinovac Biotech Ltd, itu merupakan kandidat vaksin pertama Covid-19.
Di saat pandemi Covid-19 yang memaksa hampir semua aktivitas permainan dan olahraga ditiadakan, catur justru menunjukkan ketangguhan, kesanggupan beradaptasi, dan kemampuan menyenangkan. Dalam beberapa bulan terakhir ini, minat terhadap catur dilaporkan telah berlipat ganda, dengan lebih banyak pemain yang berpartisipasi dalam pertandingan catur yang diselenggarakan secara daring (online).
Kekisruhan data terjadi sejak muncul wabah corona pada Maret lalu. Gugus Tugas sempat bekerja dalam kondisi buta akibat minimnya data. Pelacakan terhadap mereka yang berkontak dengan pasien positif pun terhambat. Belakangan terungkap, angka kematian jauh lebih tinggi dibandingkan dengan data yang diumumkan juru bicara pemerintah untuk penanganan corona.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Roeslani mengatakan “normal baru” sebaiknya bisa diterapkan mulai Juni. Tanpa memberlakukan pelonggaran aktivitas ekonomi, banyak sektor usaha yang tidak dapat bertahan lebih lama dan berimbas pada bertambahnya jumlah pekerja yang dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja. Rosan berpendapat pemerintah seharusnya juga memberikan stimulus fiskal kepada dunia usaha, tidak hanya kepada usaha mikro, kecil, dan menengah serta badan usaha milik negara.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.