maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Bidang Penelitian Translasional, Profesor David Handojo Muljono, mengatakan riset vaksin Merah Putih terus berjalan sesuai dengan rencana. Dengan teknologi protein rekombinan menggunakan strain virus corona yang dijumpai di Tanah Air, peneliti senior Eijkman dan pakar penyakit menular ini menilai vaksin yang dikembangkan lembaganya bakal lebih sesuai untuk orang Indonesia. Apalagi virus corona diperkirakan masih terus bermutasi. Tim peneliti Eijkman juga mengembangkan teknologi untuk mengukur kadar antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi. Dengan begitu, efektivitas vaksin Covid-19 dapat terus dipantau dan diperbaiki. David juga memimpin tim riset nasional terapi plasma konvalesen untuk perawatan pasien Covid-19. Menurut dia, terapi plasma konvalesen bisa menjadi opsi jangka panjang selama vaksin dan obat Covid-19 belum tersedia.
Pemerintah Indonesia telah mengamankan komitmen vaksin Covid-19 dari Sinovac, Sinopharm, CanSino, dan AstraZeneca. Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Kusumastuti Lukito, BPOM bisa mengeluarkan emergency use authorization agar vaksin tersebut bisa segera digunakan untuk kalangan prioritas meski belum selesai menjalani uji klinis fase ketiga. Vaksinasi untuk masyarakat luas bisa dimulai tahun depan setelah vaksin diproduksi secara massal. BPOM juga memantau penggunaan obat-obat untuk penyembuhan pasien Covid-19.
Pensiun sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Regional Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama kembali ke Tanah Air setelah lima tahun berdinas di India. Guru besar bidang pulmonologi dan kedokteran respirasi Universitas Indonesia ini mengatakan kebijakan lockdown nasional di India rupanya tidak efektif menekan angka kasus positif Covid-19. Menurut dia, India sejauh ini melakukan lebih banyak pengetesan ketimbang Indonesia meskipun negeri itu menduduki peringkat kedua jumlah kasus positif terbanyak setelah Amerika Serikat. Tjandra menuturkan, angka tes dan pelacakan kasus di Indonesia masih perlu ditingkatkan sesuai dengan standar WHO. Ia menilai pembentukan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 seharusnya bisa melengkapi kinerja Kementerian Kesehatan dalam menanggulangi pandemi.
Koordinator Tim Pakar dan juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan penanganan pandemi di Indonesia masih mengalami kendala minimnya kemampuan pelacakan kontak erat. Peningkatan kapasitas tes spesimen tanpa diimbangi dengan pelacakan yang memadai membuat upaya pemutusan mata rantai penularan Covid-19 tidak bisa berjalan optimal. Ia juga mengatakan vaksin bukan satu-satunya jalan keluar untuk mengatasi pagebluk. Menurut Wiku, dalam penanganan wabah ini Satgas tidak hanya mencari cara untuk menangkal Covid-19, tapi juga harus menghadapi tingginya ego sektoral antarlembaga. Penunjukan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dinilainya mempercepat koordinasi terutama dengan pemerintah daerah.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertambah sibuk selama pandemi Covid-19. Ia terlibat dalam penjajakan kerja sama pengadaan vaksin Covid-19 dengan Cina, Uni Emirat Arab, dan beberapa pihak dan negara lain. Di tengah kesibukan berburu vaksin, Retno memimpin presidensi Indonesia di Dewan Keamanan PBB pada Agustus lalu. Indonesia berhasil meloloskan Resolusi 2538 tentang personel perempuan dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Guru besar ilmu kesehatan anak Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil, dipercaya memimpin uji klinis fase III vaksin Coronavirus Disease 2019 di Kota Bandung mulai pertengahan Agustus nanti. Sebanyak 1.620 relawan dilibatkan dalam penelitian selama enam-tujuh bulan sebelum vaksin bisa diproduksi massal oleh PT Bio Farma (Persero). Vaksin buatan perusahaan farmasi Cina, Sinovac Biotech Ltd, itu merupakan kandidat vaksin pertama Covid-19.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta pemerintah Cina membantu pengusutan kasus dugaan eksploitasi anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di kapal-kapal berbendera Cina. Ia juga mendesak perusahaan pemilik kapal bertanggung jawab memenuhi hak-hak ABK, termasuk memberikan keterangan soal pelarungan jenazah tiga awak kapal asal Indonesia. Berkaitan dengan pandemi Covid-19, Menteri Rento getol menjalin kerja sama dengan berbagai negara untuk pemenuhan alat kesehatan, obat, dan vaksin.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.