Kita Mungkin Akan Hidup Bersama Corona
Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Bidang Penelitian Translasional, Profesor David Handojo Muljono, mengatakan riset vaksin Merah Putih terus berjalan sesuai dengan rencana. Dengan teknologi protein rekombinan menggunakan strain virus corona yang dijumpai di Tanah Air, peneliti senior Eijkman dan pakar penyakit menular ini menilai vaksin yang dikembangkan lembaganya bakal lebih sesuai untuk orang Indonesia. Apalagi virus corona diperkirakan masih terus bermutasi. Tim peneliti Eijkman juga mengembangkan teknologi untuk mengukur kadar antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi. Dengan begitu, efektivitas vaksin Covid-19 dapat terus dipantau dan diperbaiki. David juga memimpin tim riset nasional terapi plasma konvalesen untuk perawatan pasien Covid-19. Menurut dia, terapi plasma konvalesen bisa menjadi opsi jangka panjang selama vaksin dan obat Covid-19 belum tersedia.
TIM peneliti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sudah menyiapkan pembuatan vaksin ketika Covid-19 merebak di Indonesia. Namun konsep pengembangan vaksin yang telah rampung digodok sejak akhir Maret lalu itu tidak bisa langsung dieksekusi. “Beli reagen dan medium untuk membiakkan virus, yang biasanya bisa seminggu, waktu itu satu bulan baru datang,” kata peneliti senior Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, David Handojo Muljono, dalam waw
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini