Enak Dibaca dan Perlu
BerlanggananDapatkan diskon 45% di setiap pembelian paket berlangganan TEMPO.
Banyak negara memisahkan bayi yang baru lahir dengan ibunya akibat Covid-19. WHO menyarankan sebaliknya.
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan lembaganya masih mengalami defisit Rp 6,3 triliun per Desember 2020. Kenaikan iuran peserta per Januari lalu diharapkan dapat menutup selisih defisit tersebut. Apalagi pemanfaatan dana BPJS Kesehatan dalam satu tahun terakhir menurun akibat pandemi Covid-19. Semua layanan kesehatan untuk pasien Covid-19 ditanggung negara karena pandemi ditetapkan sebagai bencana non-alam. Untuk memperluas kepesertaan jaminan kesehatan, kata Ghufron, BPJS Kesehatan mengembangkan mekanisme pendanaan inovatif dengan menggandeng lembaga-lembaga filantropi untuk membiayai masyarakat yang belum menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat atau bahkan membantu pelunasan tunggakan iuran. Dengan begitu, seluruh masyarakat dapat terus mengakses layanan kesehatan yang dijamin BPJS Kesehatan.
Pandemi Covid-19 telah mempersulit kita berkumpul sebagai teman, anggota tim olahraga, ataupun penggemar untuk bermain, bertanding, dan bersorak bersama. Kita hanya dapat kembali berkumpul jika bertindak sebagai tim untuk mengalahkan pandemi ini. Selain itu, kita mesti tetap berolahraga dan beraktivitas fisik untuk membantu melewati masa-masa krisis, karena gerak badan bisa mengurangi kecemasan serta meningkatkan kesehatan tubuh dan mental.
Setahun setelah Covid-19 merebak di Indonesia, kasus infeksi menembus angka 1,4 juta dan jumlah kematian mencapai 38 ribu jiwa. Indonesia berada di posisi ke-18 dunia dalam hal jumlah korban, jauh melampaui Cina, negeri asal wabah.
Dapatkan diskon 45% di setiap pembelian paket berlangganan TEMPO.