Kehidupan Kembali Rukiah
Setelah dilarang beredar akibat Tragedi 1965, karya-karya S. Rukiah diterbitkan kembali oleh Ultimus, Bandung.
MULANYA adalah 2015. Yerry Wirawan, dosen sejarah di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hendak bertolak ke Kyoto, Jepang, untuk menghadiri konferensi seputar periode pascakolonialisme. Mengikuti saran seorang kenalan, Yerry terpikir untuk menyampaikan presentasi tentang S. Rukiah, penulis perempuan yang aktif pada masa transisi kemerdekaan. Keinginan itu terbentur sejak awal karena ternyata sulit sekali bagi Yerry menemukan buku-buku Rukiah.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini