Si Binatang Jalang dan Paus Sastra
Hans Bague Jassin sedang membaca naskah di ruang redaksi majalah Panji Pustaka pada suatu siang di tahun 1943 ketika seorang pemuda ceking bermata merah dengan rambut awut-awutan menyodorkan sebuah sajak berjudul ”Nisan”. Terpukau oleh sajak tersebut, Jassin kemudian mengajak pemuda yang tak lain Chairil Anwar itu mengobrol.
Chairil, yang dikenal Jassin semasa di Medan, kemudian menunjukkan sajak-sajaknya yang lain. Jassin mengusulkan puisi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini