Makam Terlupakan dan Sebuah Ikon
Pergi Meninggalkan Bundelan Sajak
Ia mati muda. Infeksi usus, tifus, dan penyakit paru menggerogoti tubuhnya.
CHAIRIL Anwar sakit parah. Darah mengalir dari mulut dan duburnya. Waktu itu Jumat, 22 April 1949, ia dibawa ke Rumah Sakit Centrale Burgerlijke Ziekenhuis (CBZ), sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. ”Kami menggotongnya menggunakan selimut,” kata Daoed Joesoef di kediamannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini