Menjelang usia 27 Tahun, Chairil Anwar berpulang. Meski makamnya di Karet sekarang tak banyak disambangi orang, sampai kini suaranya tetap terdengar dari dalam kubur. Setelah mati, ia menjadi ikon. Ia ditabalkan H.B. Jassin sebagai tokoh sentral Angkatan 45. patungnya dibuat di sebuah kota. Seorang sutradara ingin memfilmkan kisahnya. Seorang perupa kontemporer juga terilhami sebuah potret legendarisnya.
Pergi Meninggalkan Bundelan Sajak Ia mati muda. Infeksi usus, tifus, dan penyakit paru menggerogoti tubuhnya.
CHAIRIL Anwar sakit parah. Darah mengalir dari mulut dan duburnya. Waktu itu Jumat, 22 April 1949, ia dibawa ke Rumah Sakit Centrale Burgerlijke Ziekenhuis (CBZ), sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. ”Kami menggotongnya menggunakan selimut,” kata Daoed Joesoef di kediamannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.