Edisi Sabtu, 28 Desember 2019
DUA dekade setelah reformasi, mereka kembali. Mahasiswa, dengan sokongan masyarakat sipil, lagi-lagi membuktikan peran sejarah mereka sebagai suara nurani bangsa ini. Para aktivis, akademikus, seniman, dan rakyat biasa bahu-membahu memastikan teriakan massa aksi mengusik para penguasa.
Di tengah hawa politik belakangan ini yang terasa pengap oleh pengkubu-kubuan cebong versus kampret dan oligarki kekuasaan yang kian banal, aksi mahasiswa dan pelajar di belasan kota di Tanah Air, pada akhir September lalu, menjadi oasis yang memberi harapan. Mereka masih ada.
Di tengah hawa politik belakangan ini yang terasa pengap oleh pengkubu-kubuan cebong versus kampret dan oligarki kekuasaan yang kian banal, aksi mahasiswa dan pelajar di belasan kota di Tanah Air, pada akhir September lalu, menjadi oasis yang memberi harapan. Mereka masih ada.