Enak Dibaca dan Perlu
BerlanggananDapatkan diskon 45% di setiap pembelian paket berlangganan TEMPO.
Fenomena malas bergerak atau mager menjadi pandemi baik di negara ekonomi maju maupun di negara miskin. Mengimbuhkan gerak badan ke kegiatan sehari-hari adalah pil ajaibnya.
Ehipassiko Foundation menerjemahkan lima seri buku relief Borobudur dokumentasi Biku Anandajoti. Memuat foto relief secara lengkap beserta keterangan adegan. Sebuah seri yang memudahkan siapa pun dalam meneliti Borobudur.
Buku ini dapat mengisi kekosongan dalam sejarah kita yang dikaitkan dengan dinamika di Asia Tenggara dan Cina. Mengulas peran para loyalis Ming di pelarian.
Buku terbaru John Roosa menyebut tentara sebagai aktor penting pembantaian Partai Komunis Indonesia pada 1965-1966. Pembantaian itu melibatkan pelbagai kelompok kanan.
MUHAMAD Radjab adalah sosok jurnalis yang dilupakan. Pada masanya, ia produktif menulis buku dan menerjemahkan naskah dari berbagai bahasa. Lelaki kelahiran Sumpur, Sumatera Barat, 21 Juni 1913, ini juga seorang poliglot. Dia fasih berbicara dan menulis dalam lima bahasa: Inggris, Belanda, Arab, Jerman, dan Prancis. Setahun terakhir, tiga bukunya diterbitkan ulang oleh Balai Pustaka dan Kepustakaan Populer Gramedia, yakni Catatan di Sumatra, Perang Padri di Sumatra Barat, dan Semasa Kecil di Kampung.
Buku-buku itu tak ubahnya catatan antropologis dan sosiologis yang diracik Radjab dengan napas jurnalistik. Sebagai pewarta, Radjab pernah berkiprah di tujuh media. Bermula dari harian lokal, Persamaan, ia lalu ikut mendirikan Indonesia Raya bersama Mochtar Lubis dan berkarya di Kantor Berita Antara. Ia tutup usia di Padang pada usia 57 tahun, saat menghadiri seminar sejarah dan budaya di Batusangkar. Tempo melaporkan dari kampung halaman Radjab, menyusuri kenangan tentang dirinya dari para putranya.
Dapatkan diskon 45% di setiap pembelian paket berlangganan TEMPO.
Anda memiliki 1 free artikel untuk minggu ini. Dapatkan
4 artikel gratis setelah Register.