maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Pandemi Covid-19 menyuguhkan tantangan luar biasa bagi dunia pendidikan Indonesia. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan pembelajaran jarak jauh belum berjalan maksimal karena sejumlah kendala teknis hingga ketidaksiapan guru. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tak segera menyediakan kurikulum khusus era pandemi juga memunculkan masalah tersendiri. Di tengah hiruk-pikuk persoalan belajar daring, PGRI memutuskan mundur dari Program Organisasi Penggerak. Unifah menilai program yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim itu rawan konflik kepentingan dan menyimpan potensi kecurangan.
Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Australia dan Selandia Baru, Nadirsyah Hosen, berbagi pandangannya tentang bagaimana umat muslim, khususnya di Indonesia, bersikap dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dosen ilmu hukum dan fiqih di Monash University, Australia, ini memanfaatkan media sosial untuk berdakwah. Pria yang akrab disapa Gus Nadir ini menyerukan mayoritas muslim di Tanah Air untuk lebih bersuara dalam menentang paham radikal dan ide khilafah. Ia juga mendesak pemerintah bertindak serius dalam menangkal penyebaran radikalisme.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.