Sahabat Dekat Musuh Jauh
Siapa membayangkan kekuasaan Samanhoedi di Sarekat Islam ternyata lebih singkat ketimbang masa merintis perkumpulan itu? Malam sebelum kongres di Yogyakarta, 17 April 1914, Samanhoedi mengumumkan niatnya tetap menjabat ketua. Yakin bakal mulus, keinginannya justru dicela Dwidjosewojo, orang Boedi Oetomo yang juga anggota SI.
"Kalau cinta SI, kenapa tidak menyerahkan kepengurusan kepada generasi muda...?" demikian Safrizal Rambe menggambarkan kata
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini