maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

BRGM

Penanganan Mangrove Belum Optimal

Mangrove ke depan bisa menjadi kawasan industri, tambak, pemukiman

arsip tempo : 173077783981.

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono Prawiraatmaja . tempo : 173077783981.

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono Prawiraatmaja mengakui bahwa penanganan mangrove belum optimal. Menurutnya, hal itu dikarenakan keterbatasan anggaran dan regulasi yang belum lengkap. 

“Kalau di gambut, ketika kami masuk, regulasi langsung diperbaiki. Regulasi gambut keluar tahun 2014 dan direvisi di tahun 2016 sehingga muncul regulasi baru di tahun itu. Sementara  di mangrove belum ada regulasi sama sekali,” kata dia, belum lama ini.

Hartono mengatakan, mandat yang diberikan UU Lingkungan Hidup belum dijalankan dengan membentuk PP Mangrove. Sementara, ada sekitar 742 ribu hektare mangrove yang berada di luar kawasan hutan. Karena tidak ada aturan, tanah itu menjadi tak bertuan sehingga peruntukkan ke depannya tidak dipertahankan sebagai tutupan yang sekarang. “Dikhawatirkan mangrove ke depan bisa menjadi kawasan industri, tambak, pemukiman, ini yang jadi problem dan pekerjaan rumah.” 

Dia pun berharap terdapat revisi untuk 742 ribu mangrove dari sisi regulasi tata ruang. “Regulasi yang kita rancang dengan KLHK mudah-mudahan bisa selesai tahun ini, pada prinsipnya semua mangrove dilindungi kecuali lokasi tertentu yang bisa diusahakan untuk silvofishery.” Mangrove, lanjut dia, sangat  penting karena dibawah mangrove itu menyimpan banyak karbon, biota, tempat beranak pinak sebelum hidup di laut. 

Selain menunggu regulasi tentang perlindungan pengelolaan mangrove, BRGM juga menunggu regulasi tentang pembiayaan. Saat ini pihaknya sedang menunggu implementasi dari regulasi perdagangan karbon. “Banyak pelaku usaha di sektor energi yang belum mampu mengurangi emisi, mereka sesungguhnya tertarik untuk ikut merehabilitasi mangrove.” 

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 3 November 2024

  • 27 Oktober 2024

  • 20 Oktober 2024

  • 13 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan