maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Tempo menelusuri sejarah gedung OLVEH serta jejak-jejak rancangan Wolff Schoemaker di Bandung, Medan, Semarang, dan Surabaya. Juga menggali kisah hidup sang arsitek yang pernah memeluk Islam ini. Untuk semua itu, Tempo mewawancarai salah satu putri Schoemaker yang masih hidup di Belanda.
TERBENTANG 6.300 kilometer dari barat ke timur Tiongkok, Sungai Yangtze adalah denyut nadi bangsa Cina. Sejak beribu tahun silam, bengawan ini merupakan sarana transportasi manusia dan barang selain tapal batas yang memisahkan Cina bagian utara dan selatan.
Yangtze juga saksi sejarah tenggelamnya kota-kota di sepanjang sungai akibat pembangunan Bendungan Tiga Ngarai. Demi listrik dalam jumlah besar, naiknya permukaan sungai menghancurkan banyak situs purbakala dan mengubah kehidupan lebih dari satu juta warga Tiongkok.
Wartawan Tempo Arif Zulkifli selama tiga hari, pada pertengahan April lalu, mengarungi Sungai Yangtze. Reportase dari Chongqing di Cina Barat Daya hingga Yichang di Provinsi Hubei: cerita tentang penduduk yang direlokasi, museum-museum yang menyimpan sejarah panjang, dan alam dengan keindahan yang tak tepermanai.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.