maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Pensiun sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Regional Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama kembali ke Tanah Air setelah lima tahun berdinas di India. Guru besar bidang pulmonologi dan kedokteran respirasi Universitas Indonesia ini mengatakan kebijakan lockdown nasional di India rupanya tidak efektif menekan angka kasus positif Covid-19. Menurut dia, India sejauh ini melakukan lebih banyak pengetesan ketimbang Indonesia meskipun negeri itu menduduki peringkat kedua jumlah kasus positif terbanyak setelah Amerika Serikat. Tjandra menuturkan, angka tes dan pelacakan kasus di Indonesia masih perlu ditingkatkan sesuai dengan standar WHO. Ia menilai pembentukan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 seharusnya bisa melengkapi kinerja Kementerian Kesehatan dalam menanggulangi pandemi.
Koordinator Tim Pakar dan juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan penanganan pandemi di Indonesia masih mengalami kendala minimnya kemampuan pelacakan kontak erat. Peningkatan kapasitas tes spesimen tanpa diimbangi dengan pelacakan yang memadai membuat upaya pemutusan mata rantai penularan Covid-19 tidak bisa berjalan optimal. Ia juga mengatakan vaksin bukan satu-satunya jalan keluar untuk mengatasi pagebluk. Menurut Wiku, dalam penanganan wabah ini Satgas tidak hanya mencari cara untuk menangkal Covid-19, tapi juga harus menghadapi tingginya ego sektoral antarlembaga. Penunjukan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dinilainya mempercepat koordinasi terutama dengan pemerintah daerah.
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat laporan tentang kekerasan terhadap perempuan meningkat sejak pandemi Covid-19. Bentuk kekerasan yang dialami bukan hanya fisik, tapi juga psikis, seksual, hingga kekerasan ekonomi. Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani, juga menyoroti cara pembacaan data pelaporan kasus kekerasan seksual yang membandingkan jumlah dari tahun ke tahun.
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Dian Ediana Rae mengatakan banyak celah yang masih dapat dimanfaatkan oleh orang yang berniat melakukan tindak pidana pencucian uang. Lembaganya mendeteksi sejumlah transaksi mencurigakan di perbankan yang dilaporkan ke lembaga intelijen keuangan Amerika Serikat, Financial Crimes Enforcement Network atau FinCEN yang melibatkan pengusaha asal Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertambah sibuk selama pandemi Covid-19. Ia terlibat dalam penjajakan kerja sama pengadaan vaksin Covid-19 dengan Cina, Uni Emirat Arab, dan beberapa pihak dan negara lain. Di tengah kesibukan berburu vaksin, Retno memimpin presidensi Indonesia di Dewan Keamanan PBB pada Agustus lalu. Indonesia berhasil meloloskan Resolusi 2538 tentang personel perempuan dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengatakan terbatasnya ruang gerak masyarakat karena pandemi Covid-19 telah berpengaruh besar terhadap sektor finansial. Merosotnya permintaan barang dan jasa dari masyarakat juga turut memukul sejumlah industri, seperti penerbangan dan perhotelan. Menurut dia, kebijakan restrukturisasi kredit bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan lebih cepat berdampak positif pada pemulihan ekonomi. Ia meminta bank-bank yang telah memperoleh suntikan dana segar dari pemerintah tidak ragu untuk menyalurkan kredit kepada para pelaku UMKM.
Ekonom dan tokoh lingkungan Emil Salim menyoroti pandemi Covid-19 yang telah memicu dampak multidimensi. Menurut dia, pagebluk yang telah berlangsung selama enam bulan ini tidak hanya menghantam kesehatan dan perekonomian, tapi juga mengguncang tata sosial masyarakat Indonesia yang komunal. Masyarakat mengalami gegar budaya karena terpaksa mengurangi interaksi fisik demi mencegah penularan virus. Emil juga mengkritik keputusan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat yang melanjutkan pembahasan omnibus law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja dan kebijakan energi yang masih tidak ramah lingkungan.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.