BRIN Membutuhkan Dukungan Politik

Setelah tiga tahun menjadi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko mengemban tugas baru. Ilmuwan lulusan Jepang ini diangkat sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) oleh Presiden Joko Widodo. Handoko mendapat mandat mengintegrasikan lima lembaga riset nasional, yakni LIPI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Ia juga diminta mengatasi ketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan kemandirian teknologi, serta berfokus pada eksplorasi untuk ekonomi digital, green economy, dan blue economy. Seperti yang telah dilakukannya di LIPI, ia akan melanjutkan upaya memulangkan para peneliti yang berdiaspora untuk memperkuat BRIN. Handoko mengatakan BRIN juga membutuhkan dukungan politik untuk mewujudkan riset sebagai salah satu pilar utama ekonomi nasional.

Mahardika Satria Hadi

Sabtu, 22 Mei 2021

SEJAK dilantik sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 28 April lalu, Laksana Tri Handoko segera berkonsolidasi. Saban hari, baik secara tatap muka maupun virtual, ia menyambangi para pejabat dan pegawai lembaga-lembaga riset utama untuk menjelaskan ihwal BRIN yang menjadi badan riset tunggal di Indonesia. "Banyak yang menanyakan, ‘Ini nanti kita jadi gimana, sih’," kata Handoko, 53 tahun, dalam wawancara khusus deng

...

Berita Lainnya