Cem
Setidaknya sampai awal abad ke-17, dalam imperium Turki Usmani, sang pengganti tak ditentukan berdasarkan urutan kelahiran. Prinsip suksesi brutal: yang kuat yang dapat. Persaingan bengis.
Goenawan Mohamad
Sabtu, 5 Juni 2021
TAKHTA, pusat kekuasaan, juga pusat kekerasan dan kecemasan. Sejarah mencatat itu berkali-kali. Terutama ketika raja-raja merasa perlu menjelaskan asal-usul kekuasaan mereka dengan menyebut Tuhan ataupun nujum. Mereka butuh pembenaran dari yang gaib.
Yang gaib, tentu saja, tak pernah jelas. Bagaimana ia beroperasi? Apa sebenarnya kehendaknya? Benarkah penghuni takhta direstui? Rasa waswas, terbuka atau tertutup, terus-menerus merundung.
Dalam r
...