Enak Dibaca dan Perlu
BerlanggananDapatkan diskon 45% di setiap pembelian paket berlangganan TEMPO.
Sejak pandemi Covid-19 melanda, obat tradisional dari Cina, Lianhua Qingwen, beredar luas di masyarakat. Obat itu bisa meredakan sebagian gejala Covid-19. Beberapa organisasi mendatangkan langsung obat itu dari negara asalnya dan membagikannya ke masyarakat secara cuma-cuma. Namun, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan, ada kandungan yang bisa berefek samping serangan jantung dan stroke sehingga penggunaannya harus dalam pengawasan dokter.
Pemerintah Indonesia telah mengamankan komitmen vaksin Covid-19 dari Sinovac, Sinopharm, CanSino, dan AstraZeneca. Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Kusumastuti Lukito, BPOM bisa mengeluarkan emergency use authorization agar vaksin tersebut bisa segera digunakan untuk kalangan prioritas meski belum selesai menjalani uji klinis fase ketiga. Vaksinasi untuk masyarakat luas bisa dimulai tahun depan setelah vaksin diproduksi secara massal. BPOM juga memantau penggunaan obat-obat untuk penyembuhan pasien Covid-19.
Kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia belum semua diolah jadi obat berbahan alam. Subsidi pemerintah tak boleh jadi faktor penentu.
Badan Intelijen Negara aktif dalam penanganan Covid-19. Mendekati banyak peneliti dan universitas.
Tentara dan badan intelijen tidak boleh ikut campur dalam riset mencari obat Covid-19. Bedil dan telik sandi tak bisa membuat obat jadi mujarab.
Dapatkan diskon 45% di setiap pembelian paket berlangganan TEMPO.
Anda memiliki 1 free artikel untuk minggu ini. Dapatkan
4 artikel gratis setelah Register.