Kita seperti Terkilir
Muhammad Lutfi langsung tancap gas begitu didapuk lagi sebagai menteri perdagangan pada 24 Desember 2020. Ia mendapatkan tiga tugas utama dari Presiden Joko Widodo, yaitu menjaga stabilitas harga; membantu Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menembus pasar ekspor; serta memperluas pasar ekspor ke sejumlah negara nontradisional. Bekas duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini membuat sejumlah terobosan dan kebijakan untuk menggerakkan kembali perekonomian, temasuk mendongkrak daya beli masyarakat yang lesu akibat pagebluk. Lewat relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil, Lutfi berharap industri otomotif kembali terangkat dan konsumsi masyarakat menggeliat. Ia juga menyoroti performa ekspor dan impor nasional. Menurut Lutfi, Amerika Serikat dan Cina tetap menjadi mitra dagang yang sangat penting dan strategis bagi Indonesia.
MUHAMMAD Lutfi baru tiga bulan menjadi Duta Besar untuk Amerika Serikat ketika Presiden Joko Widodo memanggilnya kembali ke Jakarta pada Desember 2020. Saat itu, Jokowi melakukan kocok ulang perdana Kabinet Indonesia Maju dan menunjuk Lutfi sebagai menteri perdagangan, posisi yang pernah ia duduki pada 2014. "Status saya sebagai menteri pengganti dan kali ini tantangannya jauh lebih complicated," ujar Lutfi, 51 tahun, dalam wawancara khusus de
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini