Fajar Merah dan Sajak Ayahnya
Fajar Merah meluncurkan album musik Dia Ingin Jadi Peluru yang melagukan larik-larik sajak yang ditulis ayahnya, Wiji Thukul. Meniupkan nyawa pada kata yang sudah berkobar-kobar.
SEHARUSNYA Fajar Merah merayakan ulang tahun ke-58 ayahnya pada hari itu, 26 Agustus lalu. Namun, kita tahu, Wiji Thukul—sang bapak—tak pernah kembali sejak sekitar seperempat abad lalu. Raib tanpa berita. Yang tertinggal untuk dikenang oleh Fajar, kini 27 tahun, adalah sajak-sajak terserak dari si penyair.
Pada hari yang seharusnya menjadi peringatan sukacita itu, Fajar mengemas hadiah berupa album musik. Puisi-puisi Wiji menjelma l
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini