Ironi Pendidikan di Universitas Negeri Semarang
Universitas Negeri Semarang menghukum mahasiswa yang melaporkan rektor ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Pembungkaman terhadap suara kritis.
DI Universitas Negeri Semarang, ironi pendidikan terlihat begitu nyata. Kampus yang seharusnya memberi tempat seluas-luasnya bagi kebebasan berpendapat, termasuk hak menyampaikan kritik, justru memberangusnya. Ironi itu mengorbankan bukan hanya Frans Josua Napitu, mahasiswa Fakultas Hukum 2016 di universitas itu, tapi juga masa depan kebebasan akademik.
Frans selalu bersikap kritis dalam isu-isu kemahasiswaan dan hak asasi manusia. Ia lantang me
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini