Sabatikal Komandan Milisi
Kelompok Egianus Kogeya menjadi aktor sejumlah aksi kekerasan di Nduga. Disokong anak muda yang lincah dan paham teknologi.
TUJUH hari tujuh malam, William menyusuri hutan belantara Papua untuk menemui Egianus Kogeya. Bersama lima rekannya, pegiat hak asasi manusia itu berjalan kaki dari Danau Habema, Kabupaten Jayawijaya, menuju Nduga, wilayah yang dikuasai Egianus. Menelusuri pegunungan, yang dikepung pohon menjulang, William berkali-kali kesulitan bernapas saat malam tiba.
“Kami harus tidur dekat api unggun supaya badan tetap hangat,” kata William
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini