maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Dana Murah Energi Hijau

Pertamina Geothermal segera mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Terhadang kebijakan yang belum pro-energi bersih.

arsip tempo : 171402639260.

Dana Murah untuk Energi Hijau. tempo : 171402639260.

RENCANA PT Pertamina Geothermal Energy melepas saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO) dapat menjadi momentum bagi pemerintah untuk memacu pengembangan energi terbarukan yang saat ini masih sangat minim. Menjadi perusahaan terbuka, cucu perusahaan PT Pertamina (Persero) tersebut relatif lebih leluasa mencari sumber pendanaan murah yang selama ini kerap menjadi kendala.

Pertamina Geothermal mulai melantai di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari 2023. Perusahaan dengan portofolio pengembangan panas bumi mencapai 1.877 megawatt dan salah satu yang terbesar di dunia ini menargetkan dana segar senilai Rp 9 triliun dari pasar.

Dana murah dari publik tersebut mesti bisa dimanfaatkan Pertamina Geothermal untuk mengoptimalkan eksplorasi panas bumi dan pengembangan kapasitas pembangkit. Suntikan dana itu akan sangat membantu mengingat kebutuhan investasi sektor ini sangat besar, berkisar Rp 76-106 miliar per megawatt. 

Pengembangan itu sekaligus dapat meningkatkan sumber energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Apalagi pemerintah memiliki target ambisius untuk bauran energi terbarukan, mencapai 34 persen pada 2030. Pemerintah juga berambisi menuju emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060.

Sejatinya aksi korporasi Pertamina Geothermal ini sejalan dengan agenda pemerintah menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 7 gigawatt pada 2030. Saat ini perseroan sudah mengoperasikan 672 megawatt dan 1.205 megawatt lewat kontrak kerja sama operasi. Selanjutnya, Pertamina Geothermal menargetkan peningkatan kapasitas terpasang yang dikelola sendiri menjadi 1.272 megawatt pada 2027.

Namun rencana pengembangan listrik geotermal sebagai bisnis tidaklah mudah. Pembangkit panas bumi bisa berkembang hanya jika didukung kebijakan pemerintah yang berpihak pada energi bersih. Kenyataannya, di Indonesia listrik geotermal tidak kompetitif lantaran mesti bersaing dengan pembangkit batu bara yang kotor dengan stok berlimpah dan harga murah.

Dalam praktiknya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan membukukan kerugian besar jika dipaksa membeli listrik geotermal dan mematikan pembangkit batu bara. Namun pemerintah, yang telah berkomitmen secara bertahap mempensiunkan pembangkit batu bara, harus berani mengambil konsekuensi itu. Walhasil, tantangan ada di masa transisi pengurangan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap. Pemerintah mesti berani memperbesar penggunaan listrik panas bumi dengan sikap tegas mendorong PLN membeli listrik geotermal, walaupun harganya lebih mahal.


Artikel:


Pemerintah bisa memanfaatkan dana dari negara-negara yang berjanji membantu pembiayaan energi bersih. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada Oktober 2022, Indonesia mendapat komitmen pendanaan senilai Rp 310 triliun. Dana ini bisa dipakai untuk menurunkan biaya agar PLN bisa membeli listrik geotermal.

Kendati demikian, dengan status Pertamina Geothermal sebagai perusahaan terbuka, bisa muncul tudingan pemerintah hanya akan mensubsidi investor pemburu keuntungan. Kendati di sektor energi terbarukan panas bumi, status kepemilikan tidak relevan, spekulasi itu harus diluruskan. Kuncinya adalah transparansi dan pelaksanaan komitmen secara konsisten.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan