Tari dan Joget
Dalam kampanye “jogetin aja”, ia menyingkirkan daya kritis. Pelanggaran HAM? Jogetin aja. Etika? Ndasmu etik.
BARANGKALI ini sangat karikatural. Bayangkan kita seorang pengamat seni, mencoba memahami perkembangan tari kontemporer Indonesia. Maka slogan “jogetin aja” dari kandidat nomor 2 dalam pemilihan presiden ini sebenarnya menonjok keras. Tak cuma meninju mereka yang merasa ajakan adu gagasan malah dilecehkan dengan goyang gemoy, juga bagi kalangan budaya yang percaya seni berhubungan erat dengan politik. Hubungan macam apa? Itu jadi perl
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini