Dukacita Uzbekistan
Berondongan peluru itu melesat dari atap-atap rumah. Desingnya seperti kidung kematian yang memuramkan langit musim semi Andizhan, kota di sebelah tenggara Tashkent, ibu kota Republik Uzbekistan. Satu peluru menancap ke tubuh Zukra Karim, 58 tahun. Dia tumbang setelah darah memancar-mancar dari pahanya yang kena tembak. Anak perempuannya, Zukra Karimova, mendekat untuk menolong, tapi lelaki itu berteriak mencegahnya: "Pergilah! Tingg
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini