Kyai Windusono, Misteri yang Terkubur
Cungkup itu terasa tenteram. Di dalamnya, tiga buah nisandengan sisa-sisa bakaran dupa, beberapa puntung rokok kretek, dan beberapa helai mawar merah.
Banyak warga Windusabrang yang datang berziarah, juga dari luar daerah, bahkan di luar Magelang. Jumlah peziarah jadi berlipat pada hari-hari Jumat Pahing atau bulan Suro (bulan pertama penanggalan Jawa). Dan mereka pun membawa sesaji khusus: wedang bubuk (kopi), rokok kretek, dan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini