Arifin Panigoro
Mengebor Sampai ke Libya
Sepuluh tahun lalu, satu bom molotov dilempar orang tak dikenal di halaman sebuah rumah di Jalan Jenggala I, Jakarta Selatan. Saat itu, awal 1998, masa genting bagi rezim Soeharto yang sedang menghitung hari kejatuhannya. Arifin Panigoro, pengusaha minyak, tinggal di sana. Dia akrab dengan aktivis mahasiswa. Rumahnya, yang dilempari molotov, adalah tempat singgah para aktivis, setelah lelah turun ke jalan.
Di tengah ketegangan politik masa itu,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini