Tersudut Rekening Gendut
Markas Besar Kepolisian RI geger pada pertengahan Mei 2010. Indonesia Corruption Watch melansir temuan ke media ihwal kepemilikan rekening tak wajar belasan perwira tinggi polisi. Isi rekening salah seorang jenderal disebut mencapai Rp 95 miliar. Cerita rekening janggal jenderal Kepolisian ini sebetulnya pernah muncul pada akhir Juli 2005, tapi hilang dibawa angin.
Tim Laporan Utama Majalah Tempo kemudian menelusuri jejak rekening para perwira polisi itu berdasarkan data yang diperoleh dari seorang pejabat lembaga negara. Para perwira polisi itu juga diwawancarai mengenai asal-usul duit di rekeningnya. Maka terbitlah Laporan Utama "Rekening Gendut Perwira Polisi" di majalah Tempo edisi 28 Juni-4 Juli 2010.
Laporan itu membetot perhatian publik karena menyajikan ulasan detail isi kantong sejumlah jenderal Kepolisian. Sebut saja Badrodin Haiti, kini menjabat Kepala Polri, yang terdeteksi menerima Rp 1,1 miliar di rekeningnya. Ada juga rekening Budi Gunawan, kini Wakil Kepala Polri, yang nilainya mencapai Rp 54 miliar. Sisanya isi rekening tujuh jenderal dan komisaris besar berkisar Rp 1,5-11 miliar.
Edisi ini sampai dicetak ulang karena diborong sekelompok orang berbadan tegap dan berambut cepak. Ada dari mereka yang menggunakan mobil operasional polisi. Bahkan, sepekan setelah edisi itu terbit, kantor majalah Tempo di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, dilempar bom molotov.
Pada akhirnya, waktulah yang menguji laporan itu. Lima tahun berselang, Januari 2015, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka rekening gendut.
DIKETIK dalam format Microsoft Word, dokumen tujuh lembar itu memuat catatan transaksi mencurigakan sembilan perwira menengah dan tinggi Kepolisian. Data aitu disalin dari lima lembar laporan transaksi berbentuk tabel di rekening mereka sepanjang 2004-2009. Isi rekening tersebut bervariasi, dari Rp 1 miliar sampai Rp 54 miliar. Dikategorikan mencurigakan karena penghasilan mereka tak sampai Rp 10 juta per bulan.
Dokumen ini sampai ke tangan reda
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini