Penelusuran dalam Kabut
SJAM Kamaruzaman adalah tokoh penting dalam misteri Gerakan 30 September 1965. Menjadi Ketua Biro Chusus Partai Komunis Indonesia, ia dipercaya merancang penculikan enam jenderal. Dipercaya oleh Ketua PKI D.N. Aidit, ia justru tak dikenal kebanyakan pengurus partai.
Berbekal berita acara pemeriksaan Sjam oleh tentara, Tempo menelusuri sejarah sosok misterius itu. Keluarganya yang selama bertahun-tahun bersembunyi karena mengalami trauma dapat diwawancarai. Rute pelarian Sjam setelah tragedi itu ditelusuri kembali. Tempo juga menggali cerita Sjam dari Hamim, nama samaran, seorang anggota Biro Chusus yang tersisa. Spekulasi merebak: Sjam adalah agen ganda, yang bekerja untuk PKI dan TNI Angkatan Darat.
BARU saja wartawan Tempo itu menginjakkan kaki di rumah tersebut, sang pemilik langsung menghardik. "Kamu dari Tempo? Gara-gara kamu, saya dimarahi keluarga besar!"
Sang wartawan adalah Sujatmiko, koresponden Tempo di Tuban, Jawa Timur. Sahibulbait adalah Shinta—bukan nama sebenarnya—salah seorang anak Sjam Kamaruzaman, Ketua Biro Chusus Partai Komunis Indonesia. "Lain kali lebih hati-hati kalau menulis ayah saya," kata Shinta merengut ketika di
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini