-
Komisi Pemilihan Umum mengizinkan putra mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos maju sebagai calon presiden. .
-
Cina menghukum hampir 100 pejabat karena gagal menangani bencana banjir Henan.
-
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan Rusia membahas masalah Ukraina dan NATO. .
Filipina
Komisi Izinkan Putra Marcos Jadi Calon Presiden
KOMISI Pemilihan Umum Filipina menolak petisi yang ditujukan guna memblokir Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr., putra mantan presiden Ferdinand Marcos, untuk maju sebagai calon presiden pada Senin, 17 Januari lalu. Bongbong dinilai tidak layak maju karena terlibat penggelapan pajak. "Tidak ada niat dari pihak terkait untuk menipu pemilih dengan menyembunyikan kualifikasi bagi jabatan publik," ka
...Silakan berlangganan untuk membaca keseluruhan artikel ini.
Mulai dari
Rp. 58.000*/Bulan
Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo
Aplikasi Tempo Media di Android dan iPhone
Podcast, video dokumenter dan newsletter
Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001
Register di sini untuk mendapatkan 5 artikel premium gratis. Jika sudah berlangganan, silakan login
Reporter Tempo
Rusia Filipina Cina Amerika Serikat banjir Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)