Hidung Elektronik Multifungsi
ALAT ini memiliki tiga komponen utama, yaitu kotak E-Nose, sistem akuisisi data, dan komputer. Penciptanya, Dr Kuwat Triyana, dosen Jurusan Fisika Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menamainya Electronic Nose atau E-Nose karena mampu mendeteksi racun dalam makanan. Hidung elektronik ini juga dapat mendiagnosis penyakit tuberkulosis (TB).
Kuwat memulai riset E-Nose sejak 2000. Penelitian sempat terhenti selama empat tahun ketika dia melanjutkan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini