maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Pemprov Papua Tengah

Perempuan Penegak Fondasi Birokrasi

Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk juga merasakan bagaimana harus membagi peran di sektor domestik dan publik. 

arsip tempo : 172653816046.

Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haruk (kanan), menerima penghargaan Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024 dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di The Tribrata Hotel and Convention, Darmawangsa, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024. Dok. TEMPO. tempo : 172653816046.

Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk menjadi pemimpin daerah termuda di Indonesia. Provinsi Papua Tengah terbentuk pada 27 Juli 2022 berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022. Di sana, terdapat delapan kabupaten, 131 distrik, 36 kelurahan, dan 1.215 kampung.

Sejak 11 November 2022, Ribka Haluk mengomandoi pengelolaan daerah seluas 60.488 kilometer persegi dengan populasi lebih dari 1,3 juta jiwa. Dalam memimpin provinsi yang baru berusia dua tahun ini, Ribka harus menancapkan fondasi birokrasi yang melayani masyarakat dan mendorong pembangunan daerah.

“Tidak gampang membentuk sebuah birokrasi, meletakkan dasar dan fondasi untuk sebuah provinsi baru,” kata Ribka. Sebagai seorang pemimpin, dia kukuh berpegang pada standard nasional yang ditetapkan pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri, bukan standard kedaerahan, agar betul-betul terukur setiap program dan kegiatan.

Setiap kali mendapatkan pengarahan dari kementerian, Ribka mengaku harus menerjemahkan ulang, mengembangkan, dan berinovasi supaya implementasinya sesuai dengan kondisi di daerahnya. “Yang penting, jangan melenceng dari rambu-rambu dan standard prosedur operasional (SOP) yang sudah ditetapkan,” katanya.

Perempuan yang lahir di Jayawijaya, pada 10 Januari 1971, ini punya pengalaman panjang di birokrasi karena meniti karier dari nol. Ribka mengenang masa-masa dia berada di eselon empat, kemudian naik ke eselon tiga, eselon dua, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri, Penjabat Bupati Mappi, Provinsi Papua Selatan (2017), dan Penjabat Bupati Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan (2021). “Saya seorang birokrat yang besar dari bawah. Jadi bukan karbitan,” ujar Ribka Haluk. “Saya tahu tata cara birokrasi dan bagaimana menyusun strateginya.”

Dalam membangun Provinsi Papua Tengah, Ribka meluncurkan sejumlah program unggulan. Di antaranya, Papua Tengah Terang, penyelesaian alternatif jalan menuju pusat pemerintahan dan perekonomian, program "Ko Sehat" dengan melengkapi fasilitas Kesehatan rumah sakit kabupaten, perpanjangan landasan pacu bandara baru, pengiriman beasiswa Siswa Unggul Papua (SUP), dan sebagainya.

Atas pengabdian tersebut, Ribka Haluk meraih penghargaan Apresiasi Khusus sebagai Perempuan Penjabat Kepala Daerah Inspiratif dalam acara Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024 yang diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri bersama Tempo Media Group. “Apresiasi ini memiliki makna yang sangat tinggi buat saya,” katanya.

Apresiasi tersebut, menurut Ribka, merupakan sebuah bentuk kepercayaan atas baktinya kepada negara dan masyarakat, serta menjadi legasi sebagai seseorang yang begitu lama menjadi birokrat dan memimpin provinsi yang baru terbentuk. Pekerjaan rumah Ribka selanjutnya, kata dia, adalah membentuk kader-kader baru melalui pengembangan sumber daya manusia untuk keberlanjutan pembangunan.

Sebagai perempuan yang berkarier, Ribka berpesan agar para perempuan pandai-pandai menempatkan diri dan membagi waktu. “Selain di ruang publik, perempuan juga punya tanggung jawab besar sebagai ibu rumah tangga,” katanya. 

Dalam menjalani peran publik dan domestik, Ribka mengajak para perempuan berkolaborasi dengan pasangan masing-masing. “Saya berbagi tugas di rumah. Suami mengurus apa, saya mengurus apa. Itulah seninya,” ujarnya. 

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 15 September 2024

  • 8 September 2024

  • 1 September 2024

  • 25 Agustus 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan