Kerja Cepat Membangun Batang Hari
Dalam tiga tahun indeks pembangunan manusia di Batang Hari meningkat dari 71,61 persen pada 2021 menjadi 72,50 pada 2023.
Memimpin Kabupaten Batang Hari sejak 2021, Muhammad Fadhil Arief, langsung gerap cepat menggerakan aparatur untuk mempercepat pembangunan. Meski sudah berdiri sejak 1 Desember 1948, Batang Hari dinilai belum maksimal dalam pembangunan, khususnya sarana dan prasarana.
Masa jabatan Fadhil yang hanya 3,5 tahun tidak membuat dirinya patah semangat. Seharusnya dia menjabat sampai 2026. Namun, pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak memaksa masa kepemimpinannya berakhir pada tahun ini. Jauh hari, Fadhil sudah menyatakan akan kembali mengikuti pemilihan pada November mendatang.
Meski periode jabatannya singkat, Fadhil mampu memaksimalkan seluruh kemampuannya untuk membangun Batang Hari. Menurut dia pemimpin harus memiliki kemampuan strong leadership dan smart execution. “Kepala daerah di seluruh Indonesia harus dapat menempatkan diri menjadi pemimpin kekinian dan dituntut dapat mengambil kebijakan dengan cepat dan benar,” ujarnya, Rabu, 24 Juli 2024.
Menurut Fadhil, kompetensi dan profesionalisme menjadi syarat utama dalam menjalankan roda pemerintahan. Apalagi kedua syarat itu dibutuhkan seorang pemimpin mengusung visi Indonesia Emas 2045.
Selama 3,5 tahun menjadi bupati, berbagai persoalan dengan cepat diatasi dengan berbagai terobosan program prioritas. Di sektor pembangunan, Fadhil melakukan percepatan perbaikan dan pembangunan jalan antardesa dan antarkecamatan. Dia juga membangun penerangan jalan dan mengaliri sambungan listrik ke dusun.
Hasilnya, presentase jalan mulus meningkat 13,77 persen dibandingkan 2021. “522,99 kilometer dalam kondisi baik dari total panjang jalan kabupaten 1011,8 kilometer,” kata Fadhil.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang Hari mengalami peningkatan dan berdampak kepada penurunan penduduk miskin. Pada 2021, jumlah penduduk miskin sebesar 10,05 persen turun menjadi 9,45 persen pada 2023. Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem turun dari 1,52 persen pada 2021 menjadi 0,53 persen pada tahun lalu.
Penurunan angka kemiskinan dilakukan dengan berbagai terobosan. Salah satunya mengundang investor untuk berinvestasi dan membuka lapangan kerja.
Selain itu, Fadhil melakukan pemberdayaan petani lewat program Petani Cerdas.Program ini menyediakan bibit berkualitas bagi para petani sehingga bisa meningkatkan produktifitas. Ia juga melakukan optimalisasi pengelolaan jalan produksi dan jalan usaha tani. Selain meningkatkan taraf perekonomian petani, program ini juga akan memperkuat ketahanan pangan Kabupaten Batang Hari.
“Optimalisasi lahan pertanian ini menunjukan hasil dengan meningkatnya produktrivitas padi dari 4,53 ton per hektare menjadi 5,04 ton per hektare pada 2023,” kata Fadhil.
Jumlah pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) meningkat dari 12.306 pada 2021 menjadi 13.847 pada 2023. Peningkatan jumlah usaha kecil menengah ini dilakukan melalui pembangunan pusat kerajinan, perdagangan dan oleh-oleh khas Batang Hari.
Sektor pendidikan tak luput dari perhatian Fadhil. Program beasiswa bagi siswa dan mahasiswa untuk masyarakat miskin dan berprestasi menjadi program unggulan. Sedangkan di sektor kesehatan, pemerintah kabupaten memiliki program jaminan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat kurang mampu. Fadhil juga menyediakan dokter keliling di setiap desa.
Hasilnya, indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Batang Hari meningkat dari 71,61 persen pada 2021 menjadi 72,50 persen pada 2023. “Indeks pembangunan manusia meningkat selama tiga tahun saya menjabat,” kata dia. Semua upaya yang dilakukan sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Program Batang Hari adalah perkuatan kualitas sumber daya manusia dengan peningkatan derajat kesehatan dan kualitas pendidikan. Selain itu konsep Petani Cerdas mendukung katahanan pangan. “Kami juga melakukan percepatan reformasi birokrasi dalam rangka kepastian dan peningkatan layanan kepada masyarakat,” ujar Fadhil.