maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Pemkab Sumenep

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

Dengan melibatkan BUMDes, Kabupaten Sumenep telah berhasil menjadikan daerah sampah menjadi 8 tempat destinasi. #InfoTempo

arsip tempo : 171626291337.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi. tempo : 171626291337.

Di setiap daerah, sampah masih menjadi masalah besar bagi lingkungan dan kesehatan. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi bencana bagi masyarakat sekitar. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda) dalam pengelolaan sampah dari hulu hingga ke hilir. 

Selain pemda, media pun mengambil peran penting dalam penanganan sampah. Karena itu, sebagai bentuk kepedulian Tempo kepada lingkungan dan masyarakat, Tempo menggelar diskusi bertajuk 'Pengelolaan Sampah dan Energi Terbarukan' dengan beberapa perwakilan daerah yang memaparkan masalah dan solusi pengelolaan sampah di wilayahnya.

Menurut Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, sampah di wilahnya tidak hanya di daratan, tapi juga di lautan. Berada di wilayah dengan panjang garis pantai mencapai 577 kilometer dengan pulau-pulau kecilnya, membuat Kabupaten Sumenep menjadi wilayah terbuka untuk kiriman sampah yang terbawa arus akibat gelombang tinggi ataupun angin kencang.

Karena itu, Achmad Fauzi mengubah daerah sampah menjadi destinasi wisata. Salah satunya di Pantai Matahari.

"Jadi solusi atau tindakan kami dalam pengelolaan sampah ini adalah represif yang kami lakukan di pinggiran pantai kami sulap jadi destinasi wisata, kami belajar dari NTB," ujar Achmad Fauzi, saat menghadiri diskusi, di Gedung Tempo, Kamis, 25 April 2024.

Dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kabupaten Sumenep telah berhasil menjadikan daerah sampah menjadi 8 tempat destinasi. 

"Jadi sampah ini dikelola oleh Bumdes TPST dengan 3R. Kami juga libatkan komunitas, pemerintah pusat, dan pemerintah provinsi," kata Achmad Fauzi.

Menurut Achmad Fauzi, mengembangkan potensi desa wisata, bisa berpengaruh pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. ini bisa berdampak pada penurunan kemiskinan dan pengangguran.

Selain mengubah daerah sampah menjadi destinasi wisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep juga melakukan penanaman mangrove untuk memulihkan ekosistem pesisir. Achmad Fauzi mengatakan, penanaman pohon bersama segenap masyarakat bertujuan untuk merawat ekosistem dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya pohon mangrove di pesisir. 

“Penanaman mangrove bagian menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kualitas lingkungan dan pengelolaan pinggir pantai yang berkelanjutan,” kata Achmad Fauzi.

Tak hanya cara represif dengan membangun destinasi wisata dan penanaman mangrove, Pemkab Sumenep juga menggunakan cara persuasif dengan melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat.

Lewat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Pemkab menggelar kegiatan ‘Solutions to Plastic Pollution’ atau solusi untuk polusi plastik, dengan melakukan berbagai kegiatan bersama masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. 

Beberapa kegiatan dalam ‘Solutions to Plastic Pollution’ adalah restorasi pantai atau membersihkan pantai, saresehan tentang lingkungan hidup, penampilan pengelolaan sampah dan demo membuat ecobrik atau bata ramah lingkungan.(*)

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 19 Mei 2024

  • 12 Mei 2024

  • 5 Mei 2024

  • 28 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan