Sebelum Ralat, Buku Dibakar
WARTA itu membuat Tarmono masygul. Dari seorang rekannya di Depok, ia mendengar ribuan buku itu menjadi abu dilahap api. ”Saya sedih. Tidak ada gunanya membakar buku-buku pelajaran SMP dan SMA itu,” kata guru sebuah SMA di pinggiran Jakarta Utara ini.
Sebagai guru sejarah, Tarmono pernah membaca buku yang dimusnahkan itu, buku sejarah Indonesia yang diterbitkan sejumlah penerbit Jakarta dan Bandung. ”Saya waktu itu kaget, di situ tidak dis
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini