25 Desember
Kelahiran, “natal”, adalah awal yang belum tersentuh sejarah. Jika ia melambangkan datangnya sebuah ajaran, maka ajaran itu bisa diasumsikan masih “polos”.
SELALU ada yang menggembirakan dalam pesta, tapi selalu ada yang mencemaskan. Juga dalam perayaan kelahiran.
Seorang teman saya yang sering disebut “fundamentalis” yang rajin ke gereja menyatakan, ia dan kaumnya menolak merayakan hari lahir Kristus dengan kemeriahan. Ia menolak Natal.
Dulu, katanya, para Nasrani awal tak merayakan hari itu (lagi pula, mereka mempertanyakan, benarkah Yesus lahir di tanggal 25 Desember?).
Adalah oran
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini