100 Tahun
Yang ditinggalkan Chairil Anwar dalam membentuk sajak Indonesia modern. Tapi modernisme acap membingungkan.
KITA perlu rayakan 100 tahun Chairil Anwar. Penyair Indonesia yang luar biasa ini lahir pada 1922, tahun yang juga disebut sebagai awal “modernisme”, perubahan besar dalam sastra di dunia—perubahan yang dua dasawarsa kemudian membentuk watak karya sastrawan kelahiran Medan ini.
Kata “modernisme”—yang dipakai para kritikus dan sejarawan seni di Eropa, dipungut penelaah lain di mana-mana—memang bisa membin
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini