Sir Joon
Tapi “dunia Melayu” di dalam novel ini bukan sebuah dunia yang tertutup dengan dasar yang kedap. Setidaknya, dalam novel ini, dunia yang seperti itu tak jadi “warna lokal”. Biasanya, dalam kritik sastra, yang disebut “warna lokal” adalah sesuatu yang bisa diidentifikasikan—karena utuh, homogen, dan distingtif: deskripsi lanskap, adat istiadat, dan dialek setempat dalam cerita.
TAK banyak orang yang akan ingat Sir Joon sekarang, dan mungkin lebih banyak yang tak pernah mengenalnya. Maka baiklah saya ceritakan: Sir Joon seorang lelaki muda keturunan Portugis. Ia hidup di Bengkalis, sebagai tokoh fiktif novel Suman Hs., Mencahari Pencuri Anak Perawan, yang sering disebut sebagai pemula cerita detektif Indonesia.
Dari kata “mencahari”, bukan “mencari”, tampak novel ini berasal dari masa ketika baha
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini