Buruh
Tampak sikap Bung Karno juga ambivalen. Sosok “marhaen”-nya memang pak tani miskin yang kebetulan dijumpainya di tepi jalan. Tapi, seperti bagi Marx, Engels, Lenin, dan Mao, petani itu harus ditransformasi.
DI dusun Tiongkok itu, kapitalisme ditandai oleh dua ekor babi yang akhirnya diledakkan.
Ini pertengahan 1960-an. RRT sedang bergerak—sesuai dengan perintah Mao—untuk “memenggal buntut kapitalisme sampai ke desa-desa”. “Revolusi Kebudayaan” menyebar. Kader Partai dikirim ke pedalaman untuk menggerakkan petani.
Saya membaca tentang masa yang bergemuruh itu dari kenangan Lian Heng dalam sebuah buku yang terbit
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini