Agar Arwah Tak Telantar
SAMADIJO Setijo, 68 tahun, gemetar. Tangannya menggenggam lilin menyala. Membungkukkan badan, cekatan ia menyulutkan lilin itu ke kaki replika Tjiap In Tay To Su (Dewi Kwan Im dalam wujud mengerikan).
Yang lain mengikuti langkah sang kakek. Menyulut rumah, uang, kertas doa, batangan emas, perak, sesajian, kapal…. Wah!
Byar.... Api membakar dengan hebatnya. Samadijo mundur beberapa langkah ke posisi mudra, menyembah sarana puja yang mula
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini