Kapan Majunya, Jenderal?
TERIK matahari waktu zuhur mulai terasa menyengat di sela-sela tenda luas yang terbentang. Sekitar 2.000 orang yang memadati halaman
masjid dan Pondok Pesantren K.H. A.K.N. Marzuki mendadak bangkit dan menoleh ke belakang tanpa dikomando. Pidato sambutan terhenti, berganti alunan Selawat Badar menyambut kedatangan tamu yang telah ditunggu-tunggu itu.
Diiringi istri dan ajudannya, sang tamu turun dari sebuah mobil sedan mengkilap
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini