maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Muhammad Yamin mungkin lahir pada era ketika Indonesia hanya punya dua pilihan: bersatu atau porak-poranda sama sekali. Karena itu, ia menciptakan ikon: Gajah Mada, mahapatih yang pernah bersumpah untuk menyatukan Nusantara.
Lebih dari sekadar memetik gagasan panglima perang Majapahit itu, Yamin merasa perlu mencari raut wajah Gajah Mada. Ia memungutnya dari gambar yang tertera pada celengan terakota yang dipercaya datang dari era Majapahit. Raut itulah yang kita kenal sekarang sebagai wajah Gajah Mada. Terhadap kritik yang menyebutnya tak mengindahkan verifikasi arkeologis, dengan santai ia berkomentar, "Jika ada yang tak sepakat, silakan membuktikan yang sebaliknyalah yang benar."
Sejarah barangkali memiliki kegilaannya sendiri. Karena itu, revolusi Indonesia harus dipandang secara lebih rileks. Tak perlu ada glorifikasi karena mozaik itu disusun oleh manusia biasa. Muhammad Yamin cuma salah satunya.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.