maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Buku-buku sejarah bercerita tentang kerajaan di sepanjang Selat Malaka, Siak Sri Indrapura, Samudra Pasai, Malaka—dan masih banyak lagi—yang berkembang, berjaya, lantas terkubur. Kerajaan-kerajaan itu berakhir sudah, tapi para bajak laut terus hidup hingga kini. Kecuali satu masa, ketika kekuatan kolonial Inggris dan Belanda menggunakan mesin uap yang bergerak cepat dan memberantas mereka pada abad ke-19.
Sebenarnya, bajak laut lebih dari sekadar cerita kriminal. Ada yang beraksi dengan motif politik terhormat: memerangi kekuatan kolonial. Ada semangat antipenjajah yang menggerakkan mereka.
Kadang, memang, peran Roosseno seakan ”tenggelam” di balik gemerlap nama para arsitek—sebutlah Silaban atawa Soedarsono. Atau bahkan Soekarno, insinyur sipil yang kelak memimpin Republik. Roosseno murni seorang insinyur sipil yang berkarya di belakang desain dan rancangan arsitek. Dialah penerjemah ulung gambar dan desain para perancang bangunan ke dalam bentuk dan struktur pada masanya.
Dampak pemanasan global? Yang terang, hidup berubah perlahan: perahu bermotor telah menggantikan perahu-perahu layar peninggalan kakek mereka, dan kenaikan harga bahan bakar belakangan ini mengimpit kehidupan mereka. Berikut ini laporan dan catatan wartawan Tempo, Untung Widyanto, yang berkunjung ke sana akhir bulan lalu.
Selama tiga pekan, Mei lalu, wartawan Tempo, Metta Dharmasaputra, mengunjungi Beijing, Chongqing, Fuling, dan Lijiang di Provinsi Yunan, menyaksikan langsung bagaimana perubahan besar di hulu Sungai Yangtze itu terjadi.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.